Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Jumat (18/12) mengingat levelnya mulai mendekati level jenuh beli dan masih adanya kekhawatiran aksi ambil untung (
profit taking).
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Jumat (18/12) IHSG diperkirakan berada pada rentang positif
4.490-4.435 dan negatif 4.568-4.580.
“Laju IHSG kembali mengalami kenaikan setelah memfaktorkan kepastian kenaikan Fed rate. Di sisi lain, kenaikan signifikan itu pun kembali meninggalkan utang
gap,” ujarnya dalam riset, Kamis (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menjelaskan, setelah meninggalkan selisih utang di level 4.409-4429, kali ini IHSG kembali meninggalkan selisih utang di level 4.483-4.525.
“Meski laju IHSG sedang mencoba bertahan dalam tren kenaikannya, namun perlu diwaspadai jika kenaikan tersebut mulai dimanfaatkan
profit taking untuk menutup utang
gap tersebut. Sepanjang kondisi tersebut tidak terjadi maka peluang IHSG untuk berlanjut naik dapat diwujudkan,” jelasnya.
Dalam perdagangan sebelumnya, Reza menilai keputusan dinaikannya level Fed rate sebesar 25 bps menjadi 0,5 persen memberikan angin segar pada laju bursa saham global yang turut dirasakan oleh bursa saham dalam negeri.
“Sejak awal perdagangan, laju IHSG langsung melonjak tajam ke level 4.500-an dari penutupan sebelumnya di level 4.483. Pelaku pasar seolah mendapat angin segar sehingga menambahkan kemampuannya untuk mengakumulasi lebih banyak saham dan juga obligasi,” katanya.
Selisih utang, menurutnya, tidak terlalu menjadi perhatian investor seiring dengan tingginya eforia atas hasil pertemuan bank sentral AS. Di sisi lain, Reza mengungkapkan ada juga yang mengkaitkan lonjakan IHSG tersebut berasal dari dampak keputusan salah satu petinggi DPR yang mengundurkan diri karena tersangkut kasus pelanggaran etika jabatan.
“Namun demikian, kami lebih memilih sentimen penggerak IHSG ialah berasal dari keputusan The Fed tersebut. Jika ingin ditambahkan, bisa jadi dari kemungkinan tetapnya level BI rate yang diasumsikan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah,” katanya.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bursa Eropa dibuka sangat optimistis dengan rerata kenaikan hingga 2 persen. Menurutnya ekuitas menguat setelah pernyataan Gubernnur The Fed Janet Yellen bahwa ekonomi AS berkinerja baik dan seperempat poin kenaikan suku bunga menjadi buah hasil dari program stimulus tahun lalu.
“Sehingga peluang melanjutkan penguatan IHSG masih ada namun cukup terbatas dengan
range pergerakan 4.525-4.600,” jelasnya.
(ags)