Bursa Asia dan IHSG Dibuka Melonjak Usai Penaikan Fed Rate

Giras Pasopati & Irene Inriana | CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2015 09:56 WIB
Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melonjak 1,31 persen ke level 4.542 dari penutupan kemarin di level 4.483
Pegawai memperhatikan pergerakan saham melalui laptop, dalam pameran Keuangan Rakyat, Jakarta, Minggu, 21 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasar saham Asia melonjak pada pembukaan perdagangan Kamis (17/12) karena investor memilih untuk menyambut kenaikan suku bunga AS yang bersejarah sebagai tanda kepercayaan untuk perekonomian terbesar di dunia tersebut.

Seperti dikutip dari Reuters, penaikan suku bunga hingga 25 basis poin oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam hampir satu dekade itu sukses terekam dalam sejarah. Setidaknya, terdapat kelegaan di pasar, setelah berbulan-bulan penantian, langkah itu akhirnya dilakukan.

"The Fed akan benar-benar senang dengan kurangnya volatilitas di semua kelas aset. Tidak ada pandangan lain bahwa pasar dapat memiliki risiko positif yang moderat, bahkan jika probabilitas kenaikan suku bunga lanjutan pada Maret secara signifikan lebih tinggi dari harga," kata Alan Ruskin, Global Head of Forex di Deutsche.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indeks Nikkei N225 Jepang naik 1,9 persen, dibandingkan dengan 2,6 persen penaikan pada Selasa lalu. Saham Australia menguat 1,6 persen, sedangkan indeks Korea Selatan KS11 naik tipis 0,8 persen. Adapun Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,6 persen.

Sementara, dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melonjak 1,31 persen ke level 4.542 dari penutupan kemarin di level 4.483. Nilai tukar rupiah tercatat dibuka menguat tipis ke angka 13.739 per dolar AS, dari penutupan sebelumnya di level 13.741.

Di Wall Street AS, Indeks Dow Jones ditutup dengan keuntungan 1,28 persen, sedangkan S&P 500 naik 1,45 persen, dan Nasdaq IXIC mrningkat1,52 persen.

Pasar ditenangkan oleh jaminan Gubernur The Fed, Janet Yellen yang menyatakan penaikan suku bunga di masa depan akan menjadi "bertahap" dan bergantung pada inflasi.

Sementara itu dolar AS menguat 0,35 persen menjadi 99,561 terhadap sekeranjang mata uang utama DXY. Namun masih mengalami kesulitan untuk mencapai level resisten di sekitar angka 100,00. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER