Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan pendapatan sebesar Rp7,6 triliun pada 2016, naik sekitar 33,3 persen dibandingkan dengan proyeksi pendapatan tahun ini Rp5,7 triliun.
Direktur Keuangan AP II, Andra Y. Agussalam menuturkan target tersebut masih bersifat sementara dan masih akan difinalkan dalam rapat penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2016 yang digelar pada hari ini.
Menurutnya, target pendapatan tersebut terbagi ke dalam tiga pos penerimaan, yaitu
aerotransport dengan kontribusi sebesar 62 persen, non-aerotransport 32 persen, dan kargo menyumbang 6 persen. Meskipun pendapatan
aerotransport merupakan pos utama, tapi perusahaan juga tetap memperhatikan kinerja pos pendapatan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga akan tingkatkan pendapatan di pos
non-aero. Khususnya dari pendapatan sewa
tenant-tenant bandara, kami harapkan ikut meningkat karena pembukaan Terminal 3 Ultimate yang dijadwalkan pada pertengahan tahun mendatang. Tapi kita tak naikkan tarif sewanya, hanya memperbanyak jumlah tenant saja," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/12).
Kendati pendapatan diproyeksikan meningkat, Andra memperkirakan keuntungan AP II akan stagnan pada 2016, yaitu sama dengan tahun ini di kisaran 22-23 persen dari pendapatan perusahaan.
Dia menganggap kebijakan baru Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang mengharuskan AP II membayar konsesi sebesar 2,5 persen dari pendapatan
aerotransport sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai penghabat utama pertumbuhan laba perseroan.
"2,5 persen kan terbilang angka yang besar. Kalau misalkan tahun depan pendapatan
aero kami Rp4,72 triliun, maka kami harus membayar Rp117,8 miliar per tahunnya. Makanya sepertinya kami proyeksi margin akan tetap sama," tuturnya.
Pada tahun ini, AP II menargetkan laba sebesar Rp1,3 triliun atau 22,8 persen dari target pendapatan Rp5,7 triliun. Dengan demikian, pada tahun depan perusahaan berharap bisa membukukan laba sebesar Rp1,67 triliun hingga Rp1,75 triliun, sekitar 25,71 persen hingga 28,4 persen dibandingkan dengan tahun ini.