Jakarta, CNN Indonesia -- Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) resmi meluncurkan
Automatic Teller Machine (ATM) bersama, "Link ATM Himbara". Peluncuran dilakukan di pusat perbelanjaan Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (21/12).
Untuk tahap awal, konsolidasi baru mencakup 50 jaringan mesin ATM milik empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tersebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tahun depan, Himbara menargetkan kosolidasi 800 jaringan mesin ATM Himbara.
Asmawi Syam, Ketua Umum Himbara yang merangkap Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menuturkan, pengelolaan ATM secara bersama tak hanya dapat menghemat biaya operasional perbankan, tetapi juga menghemat ongkos transaksi masyarakat pengguna ATM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus bank pelat merah, ujar Asmawi, konsolidasi ini akan menghemat biaya pengelolaan ATM hingga Rp6,8 triliun per tahun. Sementara bagi nasabah, operasional ATM Himbara akan memangkas biaya transaksi ATM sekitar Rp7,3 triliun per tahun.
"Gambarannya, tarif transaksi transfer antarbank Himbara turun lebih dari 50 persen menjadi Rp4 ribu (per transaksi). Sedangkan untuk tarif tunai di bank lain sesama anggota Himbara turun lebih dari 90 persen menjadi hanya Rp500 (per transaksi)," tutur Asmawi dalam acara peluncuran ATM Himbara.
Dia berharap konsolidasi jaringan ATM Himbara bisa berjalan sesuai dengan rencana agar bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi bank-bank BUMN khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Senada dengan Asmawi, Direktur Utama PT Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin meyakini sinergi bank BUMN akan meningkatkan efisiensi, terutama dari sisi investasi dan operasional. Dengan demikian, pemanfaatan ATM Himbara ini akan membantu bank pelat merah mengembangkan bisnis dan meningkatkan transaksi.
"Hal ini tentu dapat membantu perbankan milik negara dalam meningkatkan kontribusi dan nilai tambah bagi masyarakat," tutur Budi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk Maryono menilai implementasi ATM Himbara bisa menunjukkan semangat kerakyatan yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo- Jusuf Kalla dalam sistem perbankan Indonesia.
"Ini bagus, karena ujungnya untuk rakyat dan kami mendukung," ujar Maryono.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, Achmad Baiquni optimististis konsolidasi ATM bank BUMN akan berdampak positif bagi bank. Menurut Achmad, dengan turunnya tarif transaksi pada ATM Himbara, frekuensi penggunaan ATM bersama itu akan meningkat dan mendongkrak pendapatan berbasis biaya (fee based income).
"Apalagi, di sisi bank, akan terjadi penghematan biaya operasional," tuturnya.
Himbara mencatat, jumlah seluruh jaringan ATM bank BUMN di seluruh Indonesia per Desember 2015 mencapai 55.804 unit atau 64 persen dari total ATM di Indonesia.
(ags/gen)