Pemerintah Diminta Segera Borong Tanah untuk Kereta Cepat

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2016 15:30 WIB
Selain mengantisipasi kenaikan harga, pengadaan tanah yang dilakukan sedini mungkin juga untuk mengantisipasi kepadatan penduduk dari tahun ke tahun.
Selain mengantisipasi kenaikan harga, pengadaan tanah yang dilakukan sedini mungkin juga untuk mengantisipasi kepadatan penduduk dari tahun ke tahun. (REUTERS/Kyodo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Infrastructure Partnership Knowledge Center (IPKC) mengimbau pemerintah untuk segera mengamankan lahan untuk proyek kereta cepat (High Speed Railway/HSR) Jakarta-Surabaya. Hal itu perlu dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga lahan di jalur yang akan dilintasi.

“Kalau diskusi kereta cepat apalagi sampai Surabaya saya akan meng-endorse segera mengamankan right of way atau trasenya. Pemerintah perlu cepat memastikan lewat mana lalu amankan dari sekarang," tutur Direktur Eksekutif Harun Al Rasyid Lubis di Jakarta, Senin (11/1).

Menurut Ketua Program Studi Magister dan Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, selain mengantisipasi kenaikan harga, persiapan sedini mungkin juga untuk mengantisipasi kepadatan penduduk dari tahun ke tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Perkara mau dibangun dua tahun lagi, lima tahun lagi, sepuluh tahun lagi amankan dari sekarang karena kalau tidak nanti makin padat, makin mahal,” ujarnya.

Harun menilai pengembangan moda transportasi kereta di Indonesia masih merupakan suatu kebutuhan. Dibandingkan negara berkembang lain, Indonesia masih tertinggal. Padahal, pembangunan transportasi massal pada akhirnya akan meningkatkan kelancaran aktivitas bisnis di suatu negara selama mempertimbangkan aspek lingkungan, energi, dan efisiensi.

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan berjarak 700 kilometer (km) telah masuk dalam masterplan perkeretaapian nasional hingga 2030. Rencananya, proyek itu akan mulai dibangun pada 2025 dan memakan waktu pembangunan lima tahun. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER