Jakarta, CNN Indonesia --
Perusahaan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), tengah mempersiapkan pembangunan pabrik perakitan gerbong (
rolling stock) kereta cepat (
highspeed railway/HSR), yang kemungkinan akan dilakukan di Surabaya. Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut proyek pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Bandung.
“Hari Minggu ini (18/10), kami akan pergi ke Surabaya untuk melihat ada lokasi yang mungkin cocok untuk
assembly plant,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol usai menghadiri acara penandatangan
joint venture antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Co. Ltd (CRC) di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (16/10).
Sahala mengungkapkan kunjungan itu juga akan diikuti oleh tim dari China selaku produsen
rolling stock. “Mereka (tim dari China) sudah datang, lengkap, untuk masuk ke sana, untuk mempersiapkan bagaimana supaya pembangunan (assembly plant) jadi nyata,” ujarnya.
Selain untuk pembangunan pabrik perakitan
rolling stock HSR, pabrik itu juga akan dipersiapkan untuk pembangunan gerbong kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) maupun Mass Rapid Transit (MRT).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, Sahala belum bisa membocorkan pihak-pihak yang nantinya terlibat maupun perkiraan besaran investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik itu. Namun demikian, Sahala bisa memastikan pabrik perakitan gerbong itu akan melibatkan produsen gerbong kereta pelat merah PT INKA.
“Ini nanti akan dibentuk perusahan baru, mungkin, atau jadi anak perusahaan ini (perusahaan
joint venture antara China dan Indonesia) tetapi INKA akan ikut di sana,” ujar Sahala.
Sebelumnya, demi membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, empat perusahaan pelat merah telah membentuk PSBI sebagai anak usaha baru. Keempat BUMN itu antara lain PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Kereta API Indonesia (KAI), PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Hari ini, PSBI dan CRC telah menyepakati pembentukan joint venture untuk pembangunan dan penyelenggaraan layanan kereta cepat Jakarta-Bandung. Adapun porsi pemilikan PSBI atas anak usaha gabungan itu adalah 60 persen sedangkan 40 persen sisanya dipegang oleh CRC.
(ded/ded)