IHSG Diprediksi Melemah Diterpa Kekhawatiran Pasar Global

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 14 Jan 2016 08:03 WIB
IHSG diperkirakan mengalami koreksi pada perdagangan hari ini setelah bursa saham AS anjlok diterpa kekhawatiran pelemahan harga minyak dunia.
Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami koreksi pada perdagangan hari ini setelah bursa saham AS anjlok diterpa kekhawatiran pelemahan harga minyak dunia.

Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, tadi malam bursa Wall Street gagal mempertahankan penguatannya. Sebaliknya, lanjut David, pelaku pasar cenderung melepas kembali aset berisiko.

“Indeks DJIA dan S&P koreksi tajam masing-masing 2,21 persen dan 2,50 persen tutup di 16151,41 dan 1.890,28,” ujarnya dalam riset, Kamis (14/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, harga minyak mentah sebenarnya menguat tipis 0,72 persen di US$30,66 per barel. Namun pasar kembali mengkhawatirkan harga minyak yang rendah dan outlook perlambatan ekonomi global yang akan menekan pertumbuhan laba emiten.

“Anjloknya pasar saham Wall Street tadi malam akan mempengaruhi sentimen perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak di 4.490 hingga 4.560 cenderung koreksi,” jelasnya.

Terkait perdagangan sebelumnya, David menilai penguatan IHSG kemarin berada dalam rentang terbatas dan ditutup menguat 24,652 poin (0,55 persen) di angka 4.537,179. Rendahnya kekhawatiran pasar kawasan merespon ekspor China yang tumbuh positif Desember lalu di atas perkiraan menjadi faktor positif yang mengangkat indeks.

“Tekanan harga minyak mentah juga terlihat rendah dan pasar mengantisipasi peluang terjadinya rebound turut menopang sentimen positif pasar. Ekspor China Desember 2015 di luar dugaan naik 2,3 persen secara tahunan melampaui perkiraan turun 4,1 persen secara tahunan dan bulan sebelumnya yang turun 3,7 persen,” kata David tentang perdagangan sebelumnya.

Adapun impor China Desember 2015 turun 4 persen secara tahunan sedikit lebih baik dibandingkan perkiraan turun 7,9 persen dan bulan sebelumnya turun 5,6 persen. Angka ekspor China yang tumbuh positif Desember lalu mengindikasikan kebijakan pelemahan mata uang Yuan mulai memperlihatkan hasilnya.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Kamis (14/1) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.487-4.490 dan resisten 4.557-4.569. Menurutnya laju IHSG di atas area target support 4.487-4.490 dan mampu melampaui area target resisten 4.530-4.544.

“Meski secara tren, IHSG masih memiliki peluang kenaikan namun, melihat kondisi bursa saham sekitar yang mulai berkurang penguatannya membuat laju IHSG dapat tertahan peluang kenaikannya dan kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk kembali dilakukannya aksi ambil untung. Kami memperkirakan IHSG cenderung dapat kembali melemah,” jelasnya.

Berikut adalah saham pilihan versi First Asia Capital:

BBNI 4.900-5.100 BoW, SL 4.850
BDMN 3.000-3.150 TB, SL 2.880
SMGR 10.750-11.400 BoW, SL 10.600
INTP 20.000-21.400 TB, SL 19.000
JSMR 5.800-6.100 BoW, SL 5.700
PGAS 2.560-2.725 TB, SL 2.500
PTPP 3.950-4.100 SoS, SL 3.850
WSKT 1.710-1.800 SoS, SL 1.650
KLBF 1.420-1.540 SoS, SL 1.300
PWON 490-510 SoS, SL 485 (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER