Jakarta, CNN Indonesia -- Jajaran manajemen baru PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) menyatakan bakal mengubah strategi pendanaan dan ekspansi perseroan, salah satunya dengan menggandeng perusahaan private equity untuk memperoleh dana US$10 juta guna ekspansi.
Direktur Utama SIAP yang baru saja ditunjuk oleh pemegang saham, Christian Victor Ponto mengatakan dalam masa kepemimpinannya perseroan akan mengubah strategi pencarian dana dan ekspansi. Christian menyatakan jajarannya akan berhenti menggunakan dana pinjaman dari pemegang saham.
“Kami tidak lagi akan memakai shareholder loan. Kami akan mengutamakan pendanaan dari kerjasama dengan pihak lain,” jelasnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Rumah Ranadi, Jakarta, Rabu (20/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, untuk saat ini Christian mengaku perseroan bakal fokus untuk memperbaiki kondisi internal yang tengah carut marut pasca diterpa masalah saham dan laporan keuangan.
“Saat ini kami konsolidasi dulu. Yang penting internal sudah berbeda dan akan ada perbaikan. Lihat saja perkembangannya,” kata dia.
Ia menjelaskan, dalam masa kepemimpinannya, perseroan berencana fokus untuk menggarap bisnis batubara dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di dekat area pertambangan SIAP, Kalimantan. Christian mengaku perseroan tengah melakukan pembicaraan dengan perusahaan lain untuk merealisasikan hal tersebut.
Sekretaris Perusahaan SIAP, Herry Priambodo mengatakan perseroan saat ini tengah menjalani proses kerjasama dengan sebuah perusahaan private equity untuk menmperoleh dana. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk mengawali ekspansi di bisnis PLTU untuk mendukung bisnis utama perseroan sebelumnya di sektor tambang batubara.
“Kalau kita jualan batubara saja, bisa negatif spread-nya. Saat ini batubara kan sedang buruk. Apalagi batubara kami low calories. Kalau dijual malah bisa rugi. Makanya bisa negatif karena murah sekali,” katanya.
Untuk itu, Herry mengungkapkan perseroan berencana terjun ke bisnis powerplant dengan membangun PLTU berkapasitas 1.000 megawatt (MW) di Kalimantan. Adapun perusahaan private equity tersebut bakal menjadi pemberi pinjaman dana.
“Kamu mau bikin PLTU 1.000 MW di Kalimantan. Duitnya kita kan lagi proses, dari private equity, nanti dia masuk ke anak perusahaan,” ungkapnya.
“Kesepakatannya loan basis tapi convertable bonds. Jadi bisa ditukar saham. Untuk awalan US$10 juta, kan prosesnya Power Purchase Agreement (PPA). Nanti dana saat investasi beda lagi sesuai kesepakatan,” imbuhnya.
Asal tahu saja, SIAP baru saja melakukan perombakan manajemen setelah empat direkturnya mundur karena terganjal kasus gagal bayar saham dan laporan keuangan yang dinilai tidak sesuai.
Berdasarkan laporan keuangan SIAP pada Juni 2015, manajemen perseroan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2013. Dalam laporan keuangan perseroan, total aset perseroan mencapai Rp4,9 triliun.
Dalam, laporan keuangan di semester I 2015 tersebut, terdapat pos Goodwill yang di dalamnya terdapat hasil akuisisi dari entitas anak, RITS Venture Limited, yang tercatat sebesar Rp4,79 triliun.
Sementara itu, pada laporan keuangan kuartal III 2015, SIAP langsung mengubah penyajian laporan keuangan menggunakan PSAK 2009. Alhasil, total aset berubah drastis ke level Rp307 miliar.