CEO Global Cemaskan Masa Depan Ekonomi dan Ancaman Geopolitik

CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 08:59 WIB
Sekitar 66 persen dari 1400 pemimpin usaha dunia yang disurvei PwC melihat semakin banyak ancaman terhadap perusahaan pada tahun ini dibandingkan 2013.
Sesi diskusi dalam World Economic Forum yang digelar di Hotel Shangri La Jakarta Senin (20/4). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mayoritas CEO global yang disurvei Price Waterhouse and Coopers  (PwC) mengkhawatirkan masa depan ekonomi ketidakpastian geopolitik dunia pada tahun ini.  

Sekitar 66 persen dari 1400 pemimpin usaha dunia yang disurvei PwC melihat semakin banyak ancaman terhadap perusahaan mereka pada saat ini dibandingkan dengan tiga tahun yang lalu. Hanya 27 persen CEO yang meyakini pertumbuhan ekonomi global akan membaik dalam 12 bulan ke depan.

Secara umum, hasil dari Survei CEO Global Tahunan PwC ke-19 menggarisbawahi perkiraan yang suram bagi ekonomi global pada tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberap afaktor yang menjadi perhatian pelaku bisnis anatra lain perlambatan ekonomi China, merosotnya harga minyak mentah, dan kekhawatiran tentang keamanan geopolitik. Semua itu menyebabkan makin meningkatnya ketidakpastian tentang prospek pertumbuhan ekonomi global.

“Tidak diragukan lagi bahwa keyakinan para pimpinan perusahaan menurun terhadap prospek pertumbuhan, baik ekonomi global maupun untuk perusahaan mereka sendiri. Sebesar apapun ukuran perusahaan, ancaman yang mereka hadapi semakin kompleks, melintasi batas geopolitik, peraturan, keamanan siber, perkembangan masyarakat, warga, dan reputasi," ujar Dennis Nally, Global Chairman PwC dalam siaran PwC, Rabu (20/1).

Menurutnya, terdapat sebuah spektrum risiko baru bagi para CEO yang berwujud ancaman bagi kepentingan nasional maupun komersial. Dia mengatakan, perkiraan bernada pesimistis selama setahun ke depan diperkuat oleh posisi Amerika Serikat (AS), China, Jerman dan Inggris sebagai negara yang terpenting untuk memicu pertumbuhan.  

"Fakta bahwa para CEO terus menyebut negara-negara ini sebagai ‘tempat aman’ menggarisbawahi adanya ketidakyakinan secara umum tentang dari mana pertumbuhan akan datang dalam jangka panjang,” tuturnya.

Irhoan Tanudiredja, PwC Indonesia Senior Partner menuturkan dalam waktu dekat, sebanyak 57 persen CEO di Asean optimistis akan pertumbuhan dalam tiga tahun ke depan.

"Untuk para CEO di Asean, Indonesia menjadi salah satu negara terpenting untuk memicu pertumbuhan dalam 12 bulan ke depan, bersama dengan Tiongkok, AS, dan Vietnam," tuturnya.

Menurut Irhoan, hal ini sejalan dengan perkiraan PwC mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia, utamanya dengan dilakukannya investasi besar-besaran di sektor infrastruktur vital.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER