Beli 8 Kapal Pengangkut BBM, Pertamina Rogoh Rp2,7 T

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 13:33 WIB
Selain membeli 8 unit dari industri galangan kapal nasional, Pertamina juga telah memesan 3 unit kapal dari galangan kapal China yang akan tiba tahun depan.
Salah satu kapal tanker milik PT Pertamina tengah dikerjakan oleh para pekerja galangan kapal PT Anggrek Hitam, Batam Kepulauan Riau, Minggu (29/11). (ANTARA FOTO/M N KANWA)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) memesan sedikitnya delapan unit kapal jenis general purpose (GP) senilai US$200 juta, atau sekitar Rp 2,7 triliun dari tiga galangan kapal nasional, yakni PT Anggrek Hitam Shipyard, PT Daya Radar Utama, dan PT Multi Ocean Shipyard.

Jika tak ada halangan, delapan kapal yang memiliki bobot mati mencapai 17.500 deadweight tonnage (DWT) itu akan diterima secara bertahap mulai tahun ini hingga akhir 2017, bersamaan dengan tiga unit kapal yang dipesan dari galangan kapal China.

"Ini untuk memberikan kesempatan galangan dalam negeri dan potensi lokal daerah untuk memiliki pengalaman membangun kapal tanker dengan ukuran terbesar di kelas galangan kapal yang ada di Indonesia,” ujar Wianda di Jakarta, Kamis (21/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wianda mengungkapkan, delapan kapal GP yang dibeli dari industri galangan kapal nasional itu sedianya merupakan implementasi program Shipping Excellence yang menjadi bagian dari rencana Marketing and Operation Excellence perseroan.

Di mana upaya tersebut juga sejalan dengan lima pilar prioritas strategis Pertamina guna memperkuat infrastruktur yang dapat mendukung daya saing perusahaan.

“Penambahan kapal ini untuk melayani distribusi BBM (bahan bakar minyak) seluruh Indonesia dengan 111 terminal BBM dan jalur distribusi terkompleks di dunia guna terciptanya keamanan pasokan (security of supply) dan dukungan terhadap daya saing Pertamina di level nasional maupun internasional,” tambah mantan wartawati ini.

Dari nota pemesanan Pertamina, perusahaan galangan kapal PT Anggrek Hitam Shipyard di Batam, Kepulauan Riau diketeahui akan membangun dua kapal meliputi MT Parigi dan MT Pattimura. Sementara PT Daya Radar Utama di Lamongan, Jawa Timur, akan membangun kapal untuk minyak mentah melalui produk MT Panderman, MT Papandayan, dan MT Putri.

Ada pun perusahaan galangan kapal PT Multi Ocean Shipyard di Kepulauan Riau, akan membangun kapal MT Pasaman untuk mengangkut produk BBM, MT Panjang untuk mengangkut avtur, dan MT Pangrango untuk mengangkut minyak mentah.

Selain delapan kapal tadi, tambah Wianda Pertamina juga telah memesan tiga kapal medium range dengan bobot mati 40.000 DWT dari New Times Shipbuilding Co Ltd, China pada kuartal I 2016 dengan nilai pembelian US$100 juta, atau sekitar Rp1,35 triliun.

Jika tak ada halangan, pada 2017 nanti total 11 unit kapal yang dipesan akan diterima perusahaan minyak dan gas bumi pelat merah tersebut.

Saat ini, Pertamina sendiri tercatat telah memiliki 65 unit kapal dengan berbagai ukuran yang difungsikan guna mengangkut minyak mentah dan produk BBM.

Eddy Kurniawan Logam, Ketua Umum Ikatan Perusahaan Produsen Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) mengapresiasi kebijakan pemerintah Indonesia melalui Pertamina yang menggunakan jasa pembangunan kapal di dalam negeri. Hal ini dinilai akan mengerakkan dan menghidupkan industri maritim. Apalagi selama ini industri galangan kapal telantar dan langkah Pertamina itu menjadi momentum kebangkitan industri maritim.

“Galangan lokal mampu membangun tanker 17.500 DWT, sudah terbukti karena beberapa kapal pesanan Pertamina dibangun di galangan anggota Iperindo,” ujarnya.

Menurut Eddy, daya saing lokal harus ditingkatkan karena itu Iperindo mendorong pemerintah menghapuskan bea masuk komponen kapal. (dim/dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER