Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berencana merayu calon investor dari Jepang untuk dapat meningkatkan komitmen investasinya tahun ini lebih tinggi dari komitmen yang disampaikan tahun lalu sebesar Rp100,6 triliun.
"Layanan investasi tiga jam akan terus didorong. Apalagi komitmen investasi dari Jepang tahun lalu mencapai angka Rp100,6 triliun. Diharapkan tahun ini komitmen berupa izin prinsip yang diterbitkan untuk investor Jepang juga dapat meningkat," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani melalui keterangan resmi, dikutip Senin (25/1).
Untuk dapat memperoleh kepastian komitmen investasi pemodal Jepang di tengah lesunya ekonomi dunia, Franky mengaku akan menggelar
roadshow pemasaran investasi ke empat prefektur di Jepang yakni Aichi (Nagoya), Okoyama, Tokyo dan Saitama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berbicara dengan tiga Gubernur prefektur di Jepang, Franky mengaku akan melakukan pertemuan satu per satu dengan 15-20 manajemen perusahaan Jepang yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan yang dilakukan tiga gubernur prefektur Jepang ke BKPM, serta implementasi Nota Kesepahaman yang dilakukan antara BKPM dengan Mizuho Bank dalam rangka kerja sama promosi investasi," katanya.
Berdasarkan data BKPM, pertumbuhan komitmen investasi Jepang masuk dalam 10 negara prioritas pemasaran yang pada 2015 naik 40 persen di atas pertumbuhan komitmen investasi asing yang hanya 29 persen.
Posisi Jepang berada di peringkat ketiga dengan pertumbuhan 95 persen mencapai US$8,1 miliar. Di atas Jepang terdapat China sebesar US$22,2 miliar atau naik 42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, kemudian Singapura naik 69 persen menjadi US$16,3 miliar.
(gen)