Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bakal menambah sembilan negara baru sebagai sumber menarik investasi yang ditargetkan mencapai Rp594,8 triliun tahun ini. Sembilan negara tersebut akan melengkapi 10 negara utama yang sebelumnya menjadi bidikan tetap BKPM.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan 10 negara yang selama ini menjadi fokus pemasaran instansi yang dipimpinnya adalah Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Singapura, Malaysia, Inggris, Australia, Amerika dan Timur Tengah.
“Nanti akan ada tambahan sembilan negara lagi yaitu Hong Kong, India, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Kanada dan Rusia,” ujarnya di Jakarta, Jumat (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk dapat menambah jumlah negara yang diharapkan bakal mendongkrak penanaman modal di Indonesia, Franky mengatakan rencana tersebut akan dibarengi dengan penambahan petugas
marketing officer menjadi 14 orang. Sebelumnya BKPM hanya mempekerjakan sembilan orang yang ditugaskan menjaring uang dari investor di Asia Timur, Asia Tenggara, Amerika, Eropa, Australia dan Timur Tengah.
Selain itu, Franky menyatakan BKPM juga bakal menambah kantor perwakilan yang saat ini sudah terdapat di Amerika, Australia, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura dan Uni Emirat Arab.
“Tahun ini akan ada kantor perwakilan BKPM di China,” katanya.
Tiga Fokus BKPMUntuk meningkatkan kualitas investasi yang masuk ke Indonesia tahun ini, mantan bos Grup Garuda Food menetapkan tiga arah kebijakan BKPM. Investasi 2016 menurut Franky akan mendorong lebih tinggi pertumbuhan ekonomi, mendorong penyerapan tenaga kerja, dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah.
“Selain itu ada lima strategi BKPM pada 2016, yaitu meningkatkan layanan perizinan investasi, mengawal realisasi investasi, melakukan pemasaran investasi secara aktif dan lebih terfokus, meningkatkan iklim investasi, dan memastikan manfaat investasi untuk rakyat,” jelas Franky.
Seperti diketahui tahun ini BKPM mematok target realisasi investasi sebesar Rp594,8 triliun, naik 14,4 persen dari target 2015 di angka Rp519,5 triliun.
“Penanaman Modal Asing (PMA) mendominasi porsi target realisasi investasi 2016 yang ditetapkan BKPM, dengan persentase mencapai 65 persen dengan nilai mencapai Rp386 triliun,” kata Franky.
Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ditargetkan di angka Rp208,4 triliun atau setara dengan 35 persen dari total target investasi sebesar Rp594,8 triliun. Bila dibandingkan dengan data realisasi investasi BKPM, porsi target PMA tersebut sedikit menurun dari realisasi investasi periode Januari-September 2015 yang mencapai 66,7 persen dengan nilai investasi sebesar Rp266,8 triliun.
Adapun realisasi investasi Januari-September 2015 mencapai Rp400 triliun, meningkat 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp342 triliun. Realisasi investasi tersebut sudah mencapai 77 persen dari target realisasi investasi 2015 sebesar Rp519,5 triliun.
(gen)