Data Ekonomi Berantakan, Pemerintah Kesulitan Susun Kebijakan

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2016 17:18 WIB
Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai permasalahan data ekonomi merupakan warisan lama yang tak pernah diatasi.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) dan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong berbincang di Istana Negara, Rabu, 12 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengaku keteteran dalam menyusun kebijakan selama ini karena terkendala data ekonomi yang berantakan dan tidak akurat. Persoalan data dinilai sebagai warisan masalah yang sejak lama tak pernah dicarikan solusi.

"Data yang tidak beres membuat kita bingung juga dalam membuat kebijakan," tutur Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong di Rapat Kerja Kemendag di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (27/1).

Menurut Lembong, langkah awal untuk membenahi hal tersebut adalah dengan mengakui bahwa persoalan itu ada. Kemudian, pemerintah secara bersama-sama harus mulai memperbaikinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak terlalu sedih atau marah atau apa bahwa data berantakan karena ok kita akui secara jujur, dengan itu kita bisa membenahinya," ujarnya.

Problematika yang sama juga disadari oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Ia mengakui masalah data yang masih berantakan merupakan warisan turun temurun yang sudah terjadi sejak lama.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada upaya optimal dari pemerintah untuk memperbaiki data ekonomi nasional.

"Cara kerja kita sukanya langsung banting setir kalau (upaya perbaikan data) ini tidak bisa dipertahankan, bikin cost jadi mahal," ujarnya.

Menurut Darmin, Indonesia harus mengejar ketertinggalanya dalam menyediakan data yang akurat dan valid. Pasalnya, Indonesia tengah bersaing di era pasar terbuka baik di sektor barang maupun jasa.

"Barang saja kita tidak punya record yang baik, apalagi jasa, banyak yang lebih nggak jelas," tutur mantan Gubernur Bank Indonesia ini. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER