Aksi Jual Menara Pangkas Rugi Bersih XL Jadi Rp25 Miliar

CNN Indonesia
Senin, 01 Feb 2016 13:07 WIB
Terdapat lonjakan keuntungan dari penjualan menara hingga 649,07 persen menjadi Rp2,04 triliun pada 2015 dari Rp271,72 miliar di tahun 2014.
Sales Promotion melintasi logo provider telekomunikasi XL Axiata di Jakarta, Selasa, 4 November 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan jasa telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk mencatatkan penurunan rugi bersih hingga 97 persen menjadi Rp25,34 miliar pada tahun 2015 setelah melakukan aksi jual menara guna menopang kinerja perseroan.

Beradasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip pada Senin (1/2), tercatat pendapatan XL Axiata turun 2 tercatat turun 2,47 persen menjadi Rp22,88 triliun pada 2015, dari Rp23,46 triliun di tahun sebelumnya.

Namun, jumlah beban perseroan melorot lebih dalam sebesar 9,74 persen menjadi Rp19,74 triliun pada 2015, dari Rp21,87 triliun sepanjang 2014. Tercatat beban infrastruktur dan penyusutan naik masing-masing 12,88 persen dan 10,77 persen menjadi Rp9,29 triliun dan Rp6,89 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, beban interkoneksi dan beban langsung meluncur paling tajam yakni sebesar 30,95 persen menjadi Rp2,32 triliun. Adapun beban penjualan dan pemasaran juga turun 20,42 persen menjadi Rp1,13 triliun.

Hal itu masih ditopang penurunan beban umum dan administrasi, beban amortisasi dan keuntungan selisih kurs bersih sebesar Rp21,81 miliar dari sebelumnya menderita rugi selisih kurs Rp302,65 miliar.

Menariknya, kali ini terdapat lonjakan keuntungan dari penjualan menara hingga 649,07 persen menjadi Rp2,04 triliun pada 2015 dari Rp271,72 miliar di tahun 2014.

Alhasil, XL Axiata mampu mencetak penaikan laba usaha sebesar 97,48 persen menjadi Rp3,14 triliun pada 2015 dari Rp1,59 triliun sepanjang 2014. Hal itu serta merta mendukung kinerja perseroan dengan terpangkasnya rugi bersih perusahaan sebesar 97 persen menjadi Rp25,24 miliar, dari Rp803,71 miliar.

Analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan mengatakan XL Axiata membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada kuartal IV 2015 sebesar Rp2,3 triliun, naik 6 persen secara kuartalan dan 1 persen secara tahunan.

“Kinerja itu membentuk EBITDA 2015 menjadi Rp8,4 triliun, turun 3 persen secara tahunan, sejalan dengan prediksi kami dan konsensus Rp8,3 triliun-Rp8,4 triliun,” ujarnya dalam riset.

Menurutnya pendapatan pada kuartal IV 2015 dibukukan flat secara kuartalan, sedangkan beban operasional naik 4 persen secara kuartalan. Meskipun demikian, margin EBITDA pada pada kuartal IV 2015 membaik menjadi 39 persen, kendati margin turun tipis 8,6 persen.

“Perusahaan juga membukukan adanya pemasukan Rp2 triliun dari penjualan menara dan Rp2,5 triliun rugi valas yang belum terealisasi (unrealized) untuk utang denominasi dolar AS-nya,” jelasnya.

Asal tahu saja, saat ini XL tengah menyatakan rencana penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) yang akan digunakan untuk membayar utang kepada induk usaha senilai US$500 juta.

Perseroan berencana meminta restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 Maret 2016. Saat ini pemegang saham mayoritas perseroan adalah Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd yang menggenggam 66,4 persen kepemilikan dan sisanya dimiliki publik sebesar 33,6 persen.

Hingga jeda siang perdagangan hari ini, harga saham perusahaan dengan kode EXCL tersebut tercatat naik tipis sebsar 0,68 persen ke angka Rp3.700, dari Rp3.675 per lembar pada penutupan sebelumnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER