Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pembentukan induk usaha atau
holding perusahaan, Garuda Indonesia Group, rampung tahun 2018 agar bisa mengembangkan bisnis dengan optimal.
“Kita kira-kira butuh waktu dua tahunan lah. Tahun ini sama tahun depan. Mudah-mudahan tahun depan Garuda sudah memiliki
holding company,” tutur Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo di Hanggar 4 GMF Aeroasia, Cengkareng, Banten, Senin (1/2).
Ia mengungkapkan bisnis utama Garuda adalah transportasi udara melalui maskapai internasional Garuda Indonesia dan maskapai berbiaya murah (
low cost carrier/LCC) Citilink. Kendati demikian, Garuda juga memiliki unit bisnis strategis (
strategic business unit/SBU) dan anak perusahaan di berbagai bidang antara lain tata operasi darat (
groundhandling), perawatan pesawat, hotel, hingga kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Garuda membawahi
groundhandling, membawahi
maintenance, membawahi berbagai
service hotel dan sebagainya. Itu kita pilah-pilah mana yang menjadi unit usaha paling prioritas sebagai Garuda Indonesia Group,” ujarnya.
Selain itu, Arif menilai adanya pembentukan
holding juga membantu mengintegrasikan kebijakan strategis di seluruh lini bisnis Garuda. Dengan demikian, daya ungkit Garuda sebagai perusahaan publik bisa meningkat.
“
Leverage Garuda sebagai
public listed company juga akan meningkat karena lebih jelas bagaimana pengelolaan unit usaha sehingga fokus-fokus di setiap unit usaha semakin spesifik,” ujarnya.
Arif mengungkapkan rencana pembentukan holding tersebut telah direstui oleh pemegang saham mayoritas yaitu pemerintah, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Pembentukan
holding ini atas restu dari pemegang saham karena memang di Kementerian BUMN, terutama, sekarang sedang berusaha untuk melakukan
holding-isasi beberapa perusahaan yang besar,” ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini, Garuda memiliki dua SBU yaitu Unit Bisnis Garuda Sentra Medika (GSM) dan Unit Bisnis Garuda Cargo. Selain itu, Garuda juga memiliki empat anak perusahaan yaitu PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System Indonesia.
(gir/gen)