Sritex Pasok Seragam Militer UEA

CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2016 14:03 WIB
Manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk menyatakan, untuk tahun ini saja, diperkirakan perseroan bakal menyediakan sekitar 150.000 potong pakaian.
Produk seragam militer PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). (Dok. Sritex)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menyatakan telah memperoleh kontrak pengadaan seragam militer untuk Uni Emirat Arab (UEA) yang disusul pemberian fasilitas pinjaman hingga US$18 juta dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Sebelumnya, Sritex telah memasok seragam militer ke UEA selama 10 tahun.

Sekretaris Perusahaan Sritex Welly Salam mengatakan manajemen baru saja meneken perjanjian pengadaan seragam militer tersebut dua hari lalu di Abu Dhabi. Sayangnya, ia enggan menyebut berapa nilai kontrak yang diraup perusahaan.

“Kami baru saja menyelesaikan penandatanganan dua hari lalu. Kalau untuk nilai kontraknya tidak bisa saya sebutkan, karena sifatnya rahasia negara,” ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (4/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Welly menjelaskan, untuk tahun ini saja, diperkirakan perseroan bakal menyediakan sekitar 150.000 potong pakaian. Ia mengaku jumlah tersebut bisa saja meningkat setiap tahun, karena hal itu tergantung kebutuhan militer negara tersebut.

“Saat ini yang kami pasok adalah angkatan darat. Jumlahnya sekitar 150.000 potong, tapi bisa saja meningkat di tahun berikutnya,” kata Welly.

Selain itu, Welly menyatakan bahwa BRI selaku salah satu bank rekanan perusahaan mendukung adanya ekspansi tersebut dengan mengucurkan pinjaman hingga US$18 juta yang sejatinya digunakan sebagai modal kerja.

“BRI memberi kami fasilitas pinjaman. Sebelumnya BRI juga memperpanjang jatuh tempo kami. Beberapa bank juga masih ada untuk memberikan pinjaman,” jelasnya.

Sebelumnya, Sritex memiliki utang dari BRI yang jatuh tempo pada tanggal 9 Februari 2016 untuk Kredit Modal Kerja (KMK) dengan pagu sebesar Rp 510,5 miliar, KMK Talangan Listrik dengan pagu Rp25 miliar, KMK Talangan Gaji dengan pagu Rp24,5 miliar, dan KMK Impor dengan pagu sebesar US$ 65,55 juta.

Selain itu terdapat Bank Garansi dengan pagu Rp25 miliar, Fasilitas Standby LC dengan pagu US$ 2,4 juta, Fasilitas Trade Line US$12 juta serta Commercial Line/Credit Line dengan pagu US$12 juta.

Atas adanya perolehan kontrak dari Uni Emirat Arab ini, maka jatuh tempo yang sedianya 9 Februari 2016 telah disetujui di perpanjang sampai 9 Februari 2018.

Fokus ke Peningkatan Kapasitas

Manajemen menyatakan tengah berfokus untuk menambah kapasitas produksi. Adapun kapasitas produksi Sritex saat ini untuk benang adalah sebesar 566.000 bales per tahun, penenunan sebesar 120 juta meter per tahun, kain jadi sebesar 120 juta yard per tahun dan garmen sebesar 17 juta potong per tahun.

Dengan adanya ekspansi kapasitas produksi maka nantinya kapasitas produksi Sritex untuk benang adalah sebesar 654.000 bales per tahun, penenunan sebesar 180 juta meter per tahun, kain jadi sebesar 240 juta meter per tahun dan garmen sebesar 30 juta potong per tahun. Saat ini tingkat utilisasi produksi masing-masing segmen sudah di atas 90 persen bahkan untuk segmen garmen sudah 100 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER