Jakarta, CNN Indonesia -- PT Graha Layar Prima Tbk atau yang lebih dikenal sebagai operator jaringan bioskop CGV Blitz berencana menawarkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) senilai maksimal Rp850 miliar.
Direktur Utama Graha Layar Prima Bernard Sondakh melaporkan rencana tersebut dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia. Perseroan berencana untuk melepas sebanyak-banyaknya 110 ribu Saham Kelas C dengan nilai nominal Rp100.
“Dengan dilaksanakannya penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas I dalam jumlah sebanyak-banyaknya 110 ribu Saham Kelas C dengan nilai nominal Rp 100, Perseroan akan memperoleh dana tambahan sebesar maksimum Rp850 miliar,” tulis manajemen, Rabu (3/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu dalam Penawaran Umum Terbatas I dapat terdilusi sebesar maksimum 24,6 persen.
Manajemen menyatakan, dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk melunasi hutang yang dimiliki oleh Perseroan maksimum sejumlah Rp250 miliar.
“Selebihnya untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan dalam bentuk belanja modal untuk pembangunan bioskop-bioskop baru di beberapa kota di Indonesia antara lain pada kota yang berada di propinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara,” jelas manajemen.
Dari sisi kinerja, Graha Layar Prima mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 21,33 persen menjadi Rp31,34 miliar dalam sembilan bulan pertama 2015, dari Rp39,83 miliar pada periode yang sama 2014. Adapun pendapatan perseroan naik 26,97 persen menjadi Rp286,52 miliar, dari Rp225,66 miliar.
Beban pokok penjualan dan pendapatan juga tercatat naik 12,43 persen menjadi Rp115,66 miliar dari Rp102,87 miliar. Sementara itu, beban usaha yang terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi, naik 18,49 persen menjadi Rp202,3 miliar dari Rp170,74 miliar.