Tekan Harga BBM di Timur, Pemerintah Bangun Tangki Timbun

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2016 17:10 WIB
Selisih harga BBM di Indonesia bagian Timur dengan harga di pulau Jawa bisa mencapai Rp15 ribu-Rp30 ribu lebih tinggi.
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (depan) bersama sejumlah stafnya menyaksikan proses pencegahan dan pemadaman terjadinya kebakaran ketika mengunjungi Terminal BBM Pertamina Teluk Kabung, Sumbar, Sabtu (21/3). (ANTARA FOTO/Saptono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membangun tangki penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia Timur sepanjang 2016. Kebijakan ini diharapkan bisa mengurangi biaya distribusi BBM di Indonesia timur yang sangat tinggi.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan biaya distribusi yang tinggi menyebabkan harga BBM di Indonesia Timur lebih tinggi dibanding Pulau Jawa. Ia melanjutkan, selisih harganya bisa Rp15 ribu hingga Rp30 ribu lebih mahal per liternya.

"Karena sistem distribusinya ke Timur memang susah, kadang hanya bisa pakai kapal. Bahkan pernah 14 kapal pengangkut BBM milik PT Pertamina (Persero) di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) tenggelam karena medannya berat. Susah untuk distribusi di Indonesia Timur," jelas Wiratmaja di Jakarta, Kamis (4/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan instansinya akan membangun tangki penyimpanan BBM di 25 lokasi yang terletak di Maluku, Maluku Selatan, NTT, dan Papua. Untuk membangun ke-25 tangki tersebut, Kementerian ESDM akan menggelontorkan Rp82,58 miliar dan memiliki kapasitas 96,5 ribu kiloliter (kl).

"Kami ingin buat tangki yang bisa menampung BBM selama tiga hingga empat bulan. Kalau tangki-tangki ini ditaruh setidaknya bisa mengurangi biaya distribusi BBM sehingga harga BBM lebih murah," katanya.

Distribusi Rumit

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan harga distribusi BBM di Indonesia Timur sangat tinggi mengingat tipe Indonesia sebagai negara kepulauan. Bahkan menurutnya, distribusi BBM di Indonesia merupakan salah satu yang terumit di dunia.

"Tiap-tiap daerah itu berbeda cara penyaluran BBM-nya. Ke Wamena, contohnya, itu hanya bisa pakai pesawat. Sedangkan kalau ke Kalimantan, nanti penyaluran BBM perlu diangkut menggunakan kapal di sungai-sungai menuju agen-agen penyalur BBM. Tak heran kalau harga bisa sangat mahal di luar Jawa," ujar Wianda di lokasi yang sama.

Ia melanjutkan, pembangunan tangki timbun oleh Pertamina juga belum maksimal. Dari target kapasitas 6 juta kl, Pertamina baru membangun tangki timbun sebesar 3 juta kl atau baru 50 persen dari jumlah yang dibutuhkan.

"Maka dari itu, kami berharap bisa terus membangun terminal-terminal penyimpanan BBM. Semester I tahun ini, kami sedang berupaya membangun di Tanjung Uban, Kepulauan Riau dengan kapasitas 4x25 ribu barel dan Pulau Sambu dengan kapasitas 2x25 ribu barel. Kami harap itu nantinya bisa membantu distribusi BBM," ujarnya.

Menurut data Pertamina 2015, kebutuhan BBM Indonesia per tahun tercatat sebesar 65 juta liter yang dipergunakan oleh 55,31 juta unit motor, 11,33 juta unit mobil, 3,21 juta unit bus, dan 5,34 juta unit truk. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER