Januari, Penerimaan Bea Cukai Anjlok 54,1%

CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2016 20:50 WIB
Sepanjang Januari 2016, Ditjen Bea Cukai baru berhasil mengumpulkan penerimaan sebesar Rp3,9 T atau anjlok 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Heru Pambudi, Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan negara dari pos bea cukai di sepanjang Januari 2016 hanya berada di angka Rp3,9 triliun, atau baru 1,8 persen dari target penerimaan bea dan cukai tahun ini yang dipatok pada angka Rp 186,5 triliun.  

Direktur Jenderal Bea Cukai (DJBC) Heru Pambudi mengungkapkan, faktor yang menjadikan masih rendahnya penerimaan negara yang dikumpulkan Bea Cukai disebabkan oleh anjloknya harga komoditas di awal tahun .
“Januari polanya memang begitu, kalau dilihat dari tahun ke tahun memang seperti itu. Kita anggap normal saja,” ujar Heru di Jakarta, Kamis (4/2).

Mengutip laporan teranyar DJBC, sampai dengan 31 Januari 2016 pihaknya baru mengumpulkan penerimaan sebesar Rp 3,9 triliun yang terdiri dari Rp2,6 triliun dari pengenaan bea masuk, penerimaan cukai sebesar Rp 1,1 triliun dan penerimaan bea keluar dengan realisasi Rp187 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berangkat dari fakta ini, Heru mengakui bahwa realisasi penerimaan negara yang dikumpulkan di awal 2016 anjlok 54,1 persen jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan Januari 2015 yang mencapai Rp8,5 triliun.

“Namun Kami memposisikan diri sebagai bagian dari pemerintah. Yang penting adalah bagian dari kebijakan pemerintah yang kita jalankan. Realisasi penerimaan adalah konsekuensi dari kebijakan itu, sehingga kita harus tegas terhadap keputusan pemerintah itu,” cetus Heru.

Selain pelemahan harga komoditas, Heru menambahkan kebijakan larangan ekspor biji mineral mentah juga masih menjadi salah penyebab anjloknya penerimaan negara meski ketentuan tersebut sudah mulai resmi diberlakukan sejak 2014 silam.

Guna mengantisipasi skenario terburuk aibat anjloknya penerimaan bea keluar, Heru bilang jajaran DJBC akan meningkatkan upaya dalam pengawasan dan penindakan barang masuk dan keluar secara ilegal. Pasalnya aksi ilegal tersebut berpotensi menggerus penerimaan negara.

“Cukai pun demikian, baik minuman dan rokok. Kita lakukan penindakan tujuannya jelas, yaitu memberi ruang kepada pelaku usaha yang patuh supaya mereka bisa bekerja lebih meningkat dan tentunya kalau mereka bisa berusaha lebih baik maka konsekuensinya penerimaan negara bisa meningkat,” tandasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER