Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan masih mengecek kebenaran isu-isu soal pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan. Pasalnya, kata Hanif, banyak isu yang berkembang tidak benar.
"Karena banyak juga isu-isu PHK yang beredar di media sosial itu sesungguhnya isu PHK yang sudah lama lalu 'didaur ulang'. Kalau sekarang yang kita proses ada Chevron, Panasonic, Toshiba dan Ford Motor Indonesia. Yang lain masih kami cek," kata Hanif saat ditemui di acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (5/2).
Hanif mengatakan bila memang terpaksa dilakukan PHK, pihak perusahaan harus melakukan dialog dengan serikat pekerja. Sebisa mungkin, kata Hanif, jangan sampai ada PHK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah juga menyiapkan sejumlah langkah antisipasi seperti program pelatihan, program padat karya, dan program usaha," katanya.
Hanif berpendapat langkah pemerintah mengeluarkan kebijakan paket ekonomi telah memberikan dorongan agar semakin banyak investasi yang ditanamkan di Indonesia.
"Namanya PHK pasti terjadi, tetapi perluasan kesempatan kerja kan juga berlangsung terus. Jadi jangan sepihak cara membacanya," kata Hanif.
Sebelumnya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menjelaskan Toshiba dan Panasonic telah menutup tiga pabrik yang berdampak pada PHK sebanyak lebih dari 2.500 karyawan.
Said mengungkapkan, Toshiba telah menutup pabrik televisi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat dengan jumlah karyawan sebanyak 900 orang.
Perusahaan lain yang juga menutup pabriknya adalah Panasonic Lighting di Pasuruan, Jawa Timur mulai awal Januari dan satu pabrik lainnya di Kawasan Industri Bekasi pada Februari 2016.
"Pabrik di Pasuruan mempekerjakan lebih dari 600 orang dan sudah di PHK. Sedangkan pabrik yang di Bekasi PHK hampir 1.000 lebih karyawan," ucap Said.