Pertamina Klaim Hemat US$208,1 Juta dari Program ISC

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2016 03:08 WIB
Manajemen Pertamina menyatakan program ISC memotong perantara dari rantai suplai juga meningkatkan pemanfaatan dan fleksibilitas armada Pertamina.
Pekerja beraktivitas di anjungan lepas pantai Mike-Mike, milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Perairan Jawa Barat, Jumat 18 Juli 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menyatakan proses pengadaan minyak dan produk minyak melalui Integrated Supply Chain (ISC) memberikan penghematan untuk perusahaan hingga sekitar US$208,1 juta sepanjang 2015.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan manajemen berkomitmen tinggi untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas proses pengadaan minyak dan produk minyak melalui lima program terobosan ISC 1.0.

Ia merinci, lima program fase ISC 1.0 itu adalah memotong perantara dari rantai suplai, peningkatan pemanfaatan dan fleksibilitas dari armada laut Pertamina. Terobosan lainnya adalah dengan pemberian kesempatan yang sama dan adil untuk semua peserta pengadaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“ISC 1.0 juga menerapkan terobosan lain berupa penerapan proses evaluasi penawaran yang transparan dan mengurangi biaya dengan menerapkan pembayaran telegraphic transfer (TT),” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (8/2).

Wianda mengatakan efisiensi dalam pengadaan juga dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan kapal-kapal yang dikelola oleh Pertamina, baik untuk mengangkut BBM, minyak mentah, dan elpiji impor dari titik penjualan ke dalam negeri.

Selain itu, ia menilai keberhasilan Pertamina lainnya dalam pengadaan adalah adanya renegosiasi kontrak dengan Saudi Aramco, yang memiliki kontrak evergreen dengan Pertamina sekitar 120.000 barel per hari. Sejak Juni 2015, Saudi Aramco bersedia untuk tidak lagi mewajibkan Pertamina menerbitkan letter of credit (L/C).

“Berapa sen pun yang dapat kami hemat, Pertamina akan lakukan upaya terbaik untuk meraihnya, tentu saja sesuai dengan kaidah-kaidah dan best practices yang ada. Sepanjang tahun lalu ISC telah memberikan penghematan untuk Pertamina sekitar US$208,1 juta,” ungkap Wianda.

Transformasi ISC, lanjutnya, adalah bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan memperkuat transparansi pengadaan minyak mentah dan produk minyak yang selalu menjadi perhatian publik. Perkuatan ISC dilakukan dengan mengembalikan fungsi ISC dan sekaligus meningkatkan kewenangannya.

Menurut Wianda, efisiensi dari sisi pengadaan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan ISC salah satunya dilakukan dengan mengevaluasi ulang kontrak-kontrak pembelian sebelumnya.

“ISC akan melakukan upaya terbaik untuk mendapatkan harga yang paling optimal bagi Pertamina,” ujarnya.

Pertamina, lanjutnya, mengundang daftar mitra usaha terseleksi (DMUT) untuk terlibat dalam pengadaan minyak mentah dan produk BBM. Penetapan DMUT juga cukup ketat karena harus memenuhi sejumlah kualifikasi tertentu seperti detail bisnis perusahaan, detail laporan keuangan, detail bank, dan lain-lain.

“Melalui ISC, peserta tender lebih variatif, harga lebih kompetitif, dan posisi tawar semakin tinggi. Informasi tender kami buka melalui website Pertamina yang semua orang dapat mengaksesnya,” jelas dia. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER