Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan ketenagalistrikan asal Amerika berminat untuk membangun
software monitoring center di Indonesia untuk melakukan digitalisasi pembangkit listrik hingga 10 Gigawatt (GW).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan
software monitoring center ini akan bermanfaat untuk mengendalikan operasi pembangkit listrik bagian dari proyek 35 ribu Megawatt (MW).
“Ini proyek yang sangat strategis dan sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perekonomian digital di Asean,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (20/02).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Franky menyatakan, jika rencana investasi tersebut jadi direalisasikan maka Amerika akan mengoperasikan
digital power plant terbesar di luar negaranya.
Presiden Jokowi dalam lawatannya ke San Fransisco dalam rangka menghadiri KTT ASASEAN serta mengunjungi beberapa perusahaan teknologi informasi menyampaikan bahwa dirinya menargetkan bahwa Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi digital pada tahun 2020.
Hal ini dilakukan dengan mengoptimalisasi aset yang dimiliki oleh Indonesia berupa kelas menengah yang terus meningkat, pertumbuhan bisnis e-commerce serta maraknya bisnis
start-up yang terus berkembang.
Menurut Franky, investor yang berminat untuk membangun digital tersebut telah memiliki entitas perusahaan di Indonesia, sehingga komunikasi yang telah dilakukan di Amerika Serikat nantinya akan ditindaklanjuti dengan perwakilan yang ada di Indonesia.
“Apalagi pemerintah telah mencanangkan untuk membangun infrastruktur pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Franky menjelaskan bahwa digitalisasi pembangkit listrik tersebut akan membuat fungsi pembangkit listrik layaknya seperti baterai sehingga lebih efisien dan dapat menghemat triliunan rupiah. Dalam situs perusahaan disebutkan bahwa perusahaan telah mengerjakan proyek
digital wind farm, dengan nilai penghematan mencapai US$ 100 juta.
Dalam pertemuan dengan Kepala BKPM, perusahaan AS tersebut juga menyampaikan beberapa perkembangan bisnis di Indonesia termasuk perkembangan kerjasama dengan BUMN kereta api maupun BUMN kelistrikan di Indonesia. Investor tersebut juga menyinggung mengenai kerjasama bisnisnya dengan salah satu maskapai penerbangan nasional.
Perakitan PesawatFranky mengakhiri kunjungannya dari San Fransisco, Amerika dan tiba di Indonesia kemarin (19/2). Selama kunjungannya ke Amerika, Franky melakukan
one on one meeting dengan beberapa perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Ia juga mendampingi Jokowi dalam kunjungannya ke markas Facebook.
Amerika merupakan negara prioritas pemasaran investasi, dari data yang dimiliki oleh BKPM pada 2015, nilai realisasi investasi Amerika ke Indonesia mencapai US$893 juta terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen tercatat masuknya komitmen US$4,8 miliar terdiri dari 76 proyek.
“BKPM akan terus mengawal minat-minat investasi dari Amerika ini untuk segera direalisasikan,” katanya.
(gen)