Tambah Produksi, Merck Anggarkan Belanja Modal 25 Juta Euro

CNN Indonesia
Rabu, 24 Feb 2016 14:54 WIB
Fenomena Bring Your Own Device (BYOD) yang terus berkembang mengharuskan bisnis menggunakan solusi yang mudah dalam penggelaran dan pengelolaannya.
Direktur Pabrik Merck Indonesia Arryo Aritrixso Wachjuwidajat memberikan keterangan kepada media di kawasan pabrik perseroan, Jakarta, Rabu 24 Februari 2016. (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan farmasi, PT Merck Tbk menganggarkan belanja modal sebesar 25 juta euro atau setara Rp370 miliar hingga 2018 guna mengembangkan kapasitas produksi dan memperluas pasar ekspor.

Direktur Pabrik Merck Indonesia Arryo Aritrixso Wachjuwidajat mengatakan pendanaan belanja modal tersebut berasal sepenuhnya dari kas internal. Perusahaan belum berencana mencari pendanaan lain setelah melakukan pemecahan nominal saham (stock split).

“Dana sepenuhnya dari internal cash. Pendanaan secara eksternal belum ada rencana, karena kami kan baru saja stock split,” jelasnya di Jakarta, Rabu (24/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana tersebut, lanjutnya, akan dibagi sesuai dengan rencana kebutuhan ekspansi per tahunnya. Hal itu membuat alokasi dana dimungkinkan berbeda tiap tahun.

“Untuk tahun ini kami alokasikan sekitar 4,5 juta euro,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pada tahun 2015-2018 manajemen berfokus untuk mengembangkan kapasitas pabrik, terutama untuk produk zat padat dan cair melalui pemasangan mesin terbaru untuk mendukung proses produksi.

“Mesin-mesin baru tersebut kebanyakan impor. Ada dari Eropa dan China,” ujarnya.

Arryo menambahkan, mesin-mesin tersebut didatangkan guna meningkatkan kapasitas produksi hingga hampir dua kali lipat. Merck Indonesia, lanjutnya, merupakan pusat produksi untuk kawasan Asia Tenggara, dengan kapasitas mencapai lebih dari 900 juta tablet per tahun.

“Maka setelah selesai ekspansi, kami targetkan kapasitas produksi bisa mencapai 2 miliar tablet per tahun,” katanya.

Perluas Ekspor

Perusahaan yang dikenal dengan  merek suplemen Sangobion dan Neurobion ini berencana memperluas pasar ekspornya. Saat ini, perseroan telah melakukan ekspor ke Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Hong Kong, Panama, dan Yunani.

“Di tahun 2016, Merck akan memperluas ekspor ke negara-negara di kawasan Timur Tengah dan tengah memproses ekspor ke negara-negara di Afrika,” jelas Arryo.

Ia menyatakan perseroan tertarik melebarkan sayap di kawasan Timur Tengah karena potensi permintaan yang cukup besar. Arryo merinci, negara-negara yang telah menjadi sasaran ekspor antara lain Arab Saudi, Bahrain dan Kuwait.

“Distribusi kami targetkan mulai akhir tahun ini. Kontribusi pasar ekspor sekarang masih 34 persen dari penjualan. Harapannya bisa 45 persen setelah adanya ekspansi,” jelasnya.

Dari sisi kinerja, sepanjang sembilan bulan pertama 2015 Merck mencatatkan penjualan sebesar Rp754,29 miliar, naik 17,7 persen dari capaian di periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp640,82 miliar.

Sayangnya, beban pokok penjualan melonjak 24,64 persen menjadi Rp369,03 persen, dari Rp296,06 miliar. Hal itu membuat laba bersih sepanjang sembilan bulan di 2015 turun 14,71 persen menjadi Rp121,5 miliar, dari Rp142,46 di periode yang sama di 2014.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER