Tiga Bank Pelat Merah Suntik Angkasa Pura II Rp2,1 Triliun

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 24 Feb 2016 14:14 WIB
Hingga 2021, Angkasa Pura II membutuhkan dana Rp60,1 triliun untuk pengembangan 13 bandara di kawasan Barat Indonesia yang dikelolanya.
PT Angkasa Pura II (Persero) mendapatkan pinjaman senilai Rp2,1 Triliun untuk pengembangan sejumlah bandara dari Bank Mandiri,BNI, dan BRI. Penandatangan komitmen disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Rabu (24/2). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero), perusahaan pengelola 13 bandara di Indonesia mendapatkan fasilitas pembiayaan Rp2,1 triliun dari tiga bank pelat merah yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan Pakta Komitmen Sinergi BUMN oleh Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama BRI Asmawi Syam disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

Budi Karya mengungkapkan pinjaman yang bertempo tujuh hingga sepuluh tahun itu akan digunakan perseroan untuk pengembangan bandara-bandara di bawah lingkungan perusahaan tahun ini. Saat ini, AP II tengah mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng dan empat bandara di empat kota lain yaitu Bandung, Jambi, Pontianak, dan Pangkalpinang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AP II memiliki sejumlah rencana pengembangan bandara demi kenyamanan dan keamanan konektivitas kota-kota di belahan Barat Indonesia," tutur Budi dalam acara penandatangan Pakta Komitmen Sinergi BUMN di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatt, Cengkareng, Rabu (24/2).

Mantan bos PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk ini mengatakan kerjasama tersebut merupakan wujud dari sinergitas BUMN terkait pengembangan dan pembangunan infrastruktur, khususnya kebandarudaraan.

"Sejalan dengan nawacita untuk konektivitas pengembangan dan pembangunan bandara menjadi sangat penting untuk mendorong perekonomian Indonesia," ujarnya.

Soekarno-Hatta Habiskan Rp41 Triliun

Hingga 2021, lanjut Budi, kebutuhan investasi perusahaan untuk pengembangan 13 bandara di kawasan Barat Indonesia sekitar Rp60,1 triliun.

Khusus untuk pengembangan Soekarno-Hatta, kebutuhan investasinya mencapai Rp41 triliun. Investasi itu utamanya untuk pembangunan Terminal 3 Ultimate yang luasnya mencapai 331.101 meter persegi dan dapat menampung pergerakan 25 juta penumpang per tahun.

Rencananya, terminal yang diklaim AP II sebagai terminal paling modern Indonesia ini akan mulai beroperasi pada Mei 2016, dan akan beroperasi penuh pada Desember 2016.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan fasilitas pembiayaan ini merupakan salah satu komitmen Bank Mandiri untuk membangun pembagunan infrastruktur.

"Hingga akhir 2015, kami telah menyalurkan pembiayaan ke sektor infratruktur sebesar Rp35 triliun. Khusus pembiayaan untuk pengembangan bandara, hingga saat ini kami sudah menyalurkan Rp3,2 triliun," ujarnya.

Sementara, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan pengembangan bandara merupakan salah satu subsektor infrastruktur yang menjadi sasaran utama penyaluran kredit BNI.

Komposisi kredit yang telah dikucurkan ke subsektor transportasi mencapai 19 persen dari total kredit BNI ke sektor infrastruktur tahun lalu.

"Dengan pembiayaan bersama seperti ini, besarnya kebutuhan pembiayaan di sektor infrastruktur seharusnya tidak lagi menjadi kendala dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia ke depan," ujarnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER