Jakarta, CNN Indonesia -- Demi menekan bea dagang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia akan tergabung dalam beberapa blok dagang seperti konvensi kemitraan negara-negara di kawasan pasifik, atau yang dikenal dengan Trans Pacific Partnership (TPP).
Putusan ini diambil demi menghindari adanya pengenaan pajak sebesar 15 persen sampai 20 persen, untuk setiap produk Indonesia yang diekspor ke negara-negara anggota TPP.
"Kalau enggak masuk blok-blok, produksi dari sini kena pajak 15 sampai 20 persen mau apa kita? Pasti kalah bersaing," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait keikutsertaan Indonesia dalam konvensi perdagangan tersebut, tambah Jokowi saat ini pemerintah masih menimbang ihwal untung-rugi yang bakal didapat. Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memastikan bahwa Indonesia akan segera masuk ke dalam TPP.
"Mau tidak mau kita harus masuk. karena ini era keterbukaan. Tapi ini bukan liberalisasi," tambah Jokowi.
Sebelumnya, jajaran Kementerian Perindustrian memperkirakan keikutsertaan Indonesia dalam TPP baru dapat dilakukan pada 2022.
Hal itu lantaran Indonesia memerlukan penyesuaian untuk dapat bergabung dalam aliansi dagang yang dibentuk Amerika Serikat dan 11 negara mitranya di kawasan Pasifik.
"Kami sedang kaji, perkiraan kalau kita mau ikut dan mereka (anggota TPP saat ini) setuju, paling cepat bergabung 2022," ujar Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional, Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono.
(gir)