Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencuatkan wacana menggunakan dana bantuan asing sebagai salah satu alternatif sumber pengumpulan Dana Ketahanan Energi (DKE). Wacana tersebut menambah opsi pengumpulan DKE dari sebelumnya disisihkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta iuran badan usaha yang menjual energi berbahan dasar fosil.
"Dari APBN jelas kita lihat apakah ada kemungkinan apa tidak. Kalau ada bantuan dari luar negeri, misalnya KeKop 21 itu kan 29 persen
reduction CO2 emisi ini dengan kita sendiri. Kalau nilai mau lebih besar 41 persen, ya bantuan pihak lain dari negara yang sudah menurunkan emisi tersebut," ujar Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widhyawan Prawiraatmadja di Jakarta, Kamis (25/2).
Guna memuluskan usulan itu, Widhyawan bilang saat ini pemerintah tengah mematangkan payung hukum yang akan menjadi landasan penghimpunan DKE. Untuk itu Kementerian ESDM akan terus berkoordinasi di tingkat kementerian, dan juga membuka komunikasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mengacu Undang-Undang Energi Nomor 30 tahun 2007 perlu ada kelengkapan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres). Dan kami sudah berbicara dengan berbagai pihak termasuk Komisi VII," imbuhnya.
Dilontarkannya wacana penghimpunan DKE tak lepas dari minimnya angka cadangan minyak nasional menyusul sifat ketergantungan masyarakat Indonesia pada penggunaan bahan bakar minyak (BBM).
Saat ini, cadangan BBM nasional sendiri masih mengacu pada posisi cadangan minyak operasional milik PT Pertamina (Persero) yang berada di kisaran 18 hari hingga 22 hari.
Berangkat dari fakta tadi, pemerintah pun berencana melakukan upaya subtitusi secara perlahan dari penggunaan BBM ke energi alternatif yang dinilai lebih efisien dan bersih.
Di mana penggunaan DKE juga dimaksudkan dalam rangka menstabilkan harga BBM yang dilego di masyarakat.
"Dua hal ini paling utama. Saya rasa semua mengerti Indonesia juga butuh itu. Belum lagi misalnya cadangan penyangga, dan cadangan strategis yang harus dipunyai utk ketahanan energi di negara kita," cetus Widhyawan.
(gen)