BKPM Siapkan 'Bilik' Khusus Buat Pemodal China Agar Investasi

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 29 Feb 2016 23:15 WIB
Rata-rata realisasi investasi pemodal China selama periode 2005 hingga 2014 hanya US$1,8 miliar atau sekitar 7 persen dari total nilai komitmen US$24,27 miliar.
Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/1). (Antara Foto/Widodo S Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) segera membuka bilik khusus investor asal China guna mempercepat realisasi investasi pemodal asal Negeri Panda.

Bilik atau desk khusus itu diupercepat pembangunannya pada bulan depan mengingat realisasi investasi China di Indonesia paling rendha dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.

Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan rata-rata realisasi investasi pemodal China selama periode 2005 hingga 2014 hanya US$1,8 miliar atau sekitar 7 persen dari total nilai komitmen US$24,27 miliar. Dengan adanya desk ini, ia berharap rasio realisasi investasi China bisa meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya angka realisasi mereka sudah meningkat hingga 14 persen hingga tahun lalu. Yang kami lakukan dengan desk ini yaitu mengurangi lag mereka antara minat investasi dan realisasinya," ujar Franky di Jakarta, Senin (29/2).

Ia melanjutkan, kendala utama realisasi investasi asal China adalah masalah mitra yang kurang tepat serta masalah bahasa pengantar. Dengan adanya desk khusus ini, ia berharap kendala tersebut bisa selesai karena melibatkan BKPM dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) China.

"Contohnya mereka beli lahan tapi karena kendala bahasa, tidak bisa melakukan periInan. Itikad mereka investasi itu baik, tapi sayang tidak bisa diakomodasi dengan benar," tambahnya.

Franky melanjutkan, desk khusus investasi ini juga akan melibatkan Kedutaan Besar China di Indonesia yang akan membantu kendala bahasa tersebut. Kendati sudah memiliki rencana, namun ia belum punya target terkait rasio realisasi investasi asal China pasca desk ini terbentuk.

"Target rasio realisasi itu agak sulit menghitungnya. Pertumbuhan komitmen investasi pasti jauh lebih besar daripada realisasi investasinya. Tapi saya tidak mengacu kepada itu, tapi lebih banyak pada permasalahan yang diselesaikan," ujar Franky.

BKPM mencatat, pertumbuhan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) asal China, termasuk Hong Kong, pada tahun lalu sebesar US$ 1,56 miliar. Pencapaian itu meningkat 7,58 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya US$1,45 miliar.

Sementara itu, minat investasi asal Negari Tirai Bambu tercatat sebesar US$22,2 miliar pada periode yang sama. Angka itu mengambil porsi 22,97 persen dari seluruh minat PMA yang masuk sebesar US$ 96,64 miliar pada tahun lalu.

Kendati demikian, China dikenal sebagai negara yang memiliki rasio realisasi investasi terendah dibandingkan negara Asia lainnya. Sepanjang tahun 2005 hingga 2014, rasio realisasi investasi asal China tercatat hanya 7 persen, jauh dibawah Jepang dan Korea Selatan yang masing-masing bisa merealisasikan sebesar 62 persen dan 65 persen pada periode yang sama. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER