2016, Danamon Bidik Pertumbuhan Kredit 10 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2016 09:18 WIB
Kredit Danamon secara keseluruhan turun 7 persen menjadi Rp129,4 triliun di tahun 2015 dari Rp139,1 triliun pada tahun sebelumnya.
Nasabah melakukan transaksi di kantor Bank Danamon, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengincar pertumbuhan kredit sebesar 10 persen pada tahun ini mencapai Rp142 triliun setelah mencatatkan penurunan kredit sebesar 7 persen menjadi Rp129 triliun sepanjang 2015.

Direktur Keuangan Danamon Vera Eve Lim mengatakan kredit Danamon secara keseluruhan turun 7 persen menjadi Rp129,4 triliun di tahun 2015 dari Rp139,1 triliun pada tahun sebelumnya.

“Di tahun 2015, kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 5 persen menjadi Rp22,4 triliun dari Rp21,3 triliun,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, kredit syariah yang meliputi kredit untuk segmen UKM dan komersial, tumbuh 27 persen menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,3 triliun. Sementara kredit pada segmen perbankan korporasi dan komersial tercatat masing-masing sebesar Rp17,7 triliun dan Rp16 triliun.

“Kredit kepada usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) berada pada Rp14,6 triliun atau turun 23 persen dari Rp19 triliun di tahun 2014,” imbuhnya.

Sementara, untuk tahun ini Vera menargetkan manajemen bisa memperbaiki kinerja penyaluran kredit dengan adanya penambahan likuiditas. Ia menyatakan jajarannya berharap adanya perbaikan sektor UKM dan komersial.

“Tahun ini target kredit kami tetapkan sekitar 10 persen. Pembiayaan UKM dan komersil kalau bisa tumbuh konsisten,” jelasnya.

Vera menjelaskan, adanya penurunan bunga Giro Wajib Minimum (GWM) menjadi 6,5 persen dari sebelumnya 7,5 persen turut membuat likuiditas perusahaan terdongkrak. Hal itu menjadi salah satu harapan penaikan jumlah pembiayaan tahun ini.

“Penurunan GWM membuat likuiditas kami bertambah sekitar Rp700 miliar-Rp800 miliar,” ungkapnya.

Kinerja 2015 Melemah

Sayangnya, sepanjang 2015 kinerja Danamon tercatat melemah karena melonjaknya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atau provisi. Hal itu membuat laba bersih setelah pajak Danamon di 2015 turun 8 persen menjadi Rp2,4 triliun dari tahun 2014 sebesar Rp2,6 triliun.

“Laba bersih memang melemah pada tahun lalu karena CKPN kami naik 30 persen menjadi Rp4,9 triliun,” jelasnya.

Sementara tahun lalu pendapatan bunga bersih tercatat stagnan di angka Rp13,6 triliun. Sementara laba operasional sebelum pencadangan (Pre-Provision Operational Profit/PPOP) sebenarnya tumbuh 8 persen Rp 8,4 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER