IHSG Berpeluang Bersender di Zona Hijau di Akhir Pekan

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menutup perdagangan pekan kini dengan menguat terbatas karena adanya tren penguatan nilai tukar rupiah seiring menurunnya risiko pelarian modal (capital outflow).

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan Wall Street tadi malam bergerak fluktuatif dalam rentang terbatas berhasil melanjutkan tren penguatannya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,26 persen dan 0,35 persen tutup di 16.943,90 dan 1.993,40.

“Sektor energi dan tambang menopang penguatan Wall Street tadi malam menyusul reli harga komoditas beberapa sesi terakhir,” katanya dalam riset, Jumat (4/3).

Ia menambahkan, harga minyak mentah tadi malam bergerak stabil di kisaran US$34,69 per barel. Sementara harga emas menguat 1,8 persen di US$1.263,90 per ounce.

“Sentimen negatif muncul dari data ekonomi Amerika yang keluar seperti angka jobless claims yang naik di atas perkiraan dan melemahnya aktivitas sektor jasa di Amerika. Indeks The ISM Non-Manufacturing Februari di 53,4 turun dari bulan sebelumnya 53,5,” jelasnya.

Menurutnya, melanjutkan perdagangan akhir pekan ini, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan dalam rentang terbatas menyusul tren penguatan (bullish) pasar saham global dan kawasan Asia.

“Dari domestik, tren penguatan rupiah atas dolar yang saat ini berada di bawah US$13.300 seiring rendahnya risiko capital outflow ikut menopang sentimen positif pasar saham,” katanya.

“Saham-saham berbasiskan komoditas berpeluang melanjutkan penguatannya. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.810 hingga 4.880 berpeluang tutup di teritori positif,” imbuhnya.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Jumat (4/3) IHSG memiliki level support 4.783-4.819 dan resisten 4.874-4.893. Menurutnya laju IHSG bertahan di atas area target support 4.739-4.788 dan mampu melampaui area target resisten di 4.852-4.870.

“Meski berhasil mengalami kenaikan, namun kami melihat penguatan yang terjadi mulai terbatas yang diikuti mulai naiknya volume jual,” katanya.

Berikut saham-saham pilihan First Asia Capital:

BBRI 10900-11400 Buy, SL 10800
BMRI 9600-9850 Buy, SL 9500
BBNI 5025-5400 Buy, SL 4950
BBTN 1630-1700 TB, SL 1600
PTPP 3685-3800 Buy, SL 3650
CTRA 1300-1400 Buy, SL 1280
INCO 1620-1700 TB, SL 1590
ELSA 290-330 Buy, SL 280
RALS 790-840 TB, SL 750
GJTL 535-580 TB, SL 500 (gen)