Incar Pertumbuhan Kredit 15 Persen, Adira Cari Dana Rp10 T

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2016 10:59 WIB
Sepanjang tahun lalu Adira Finance membukukan pembiayaan baru senilai Rp30,5 triliun, turun 10 persen dari capaian 2014 di angka Rp34,1 triliun.
Sepanjang tahun lalu Adira Finance membukukan pembiayaan baru senilai Rp30,5 triliun, turun 10 persen dari capaian 2014 di angka Rp34,1 triliun. (Dok. Adira).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencari dana hingga Rp10 triliun tahun ini dari skema penerbitan surat utang dan pinjaman guna mendukung target pertumbuhan pembiayaan sebesar 15 persen, menjadi Rp35 triliun.

Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengatakan pada tahun ini manajemen menargetkan pembiayaan baru bisa tumbuh antara 10-15 persen. Ia mengaku perusahaan optimistis setelah adanya penurunan suku bunga acuan dan membaiknya kondisi perekonomian.

“Kami berharap membaik meski kuartal I ini agak melemah. Semua analis optimistis semester II ini akan meningkat,” ujarnya di Jakarta, Kamis (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepanjang tahun lalu Adira Finance membukukan pembiayaan baru senilai Rp30,5 triliun, turun 10 persen dari capaian 2014 di angka Rp34,1 triliun.

Dana sebesar itu digunakan Adira Finance untuk menyalurkan pembiayaan untuk 1,5 juta unit sepeda motor, atau setara dengan Rp17,6 triliun. Sementara penyaluran pembiayaan baru untuk mobil mencapai 111 ribu unit, atau setara dengan Rp12,6 triliun.

Sejak bulan Mei 2015, Perusahaan pun mulai membiayai barang rumah tangga (durables) atau pembiayaan multiguna yang merupakan suatu strategi untuk menawarkan layanan “one-stop solution” bagi konsumen, dan hingga akhir tahun lalu telah mencapai Rp270 miliar.

“Target pembiayaan multiguna kita berharap bisa Rp1 triliun. Demand paling banyak di gadget sekitar 40 persen, kemudian audio visual dan peralatan rumah tangga.” ungkapnya.

Untuk mencapai semua target pembiayaan baru tersebut, Willy menyatakan manajemen berencana mencari pendanaan yang tidak sedikit. Ia menyatakan manajemen tengah mencari dana mencapai Rp10 triliun dari berbagai skema.

“Tahun ini berharap bisa dapatkan dana Rp10 triliun. Sebesar Rp3 triliun dari obligasi dan Rp7 triliun dari pinjaman,” jelasnya.

Ia menjelaskan, dalam minggu ini manajemen sudah menggelar book building untuk obligasi senilai Rp1,1 triliun. Willy menambahkan, perusahaan memiliki ‘jatah’ penerbitan obligasi berkelanjutan hingga Rp8 triliun.

“Dari berkelanjutan Rp8 triliun sudah terpakai Rp3,5 triliun. Lalu ada jatah sukuk Rp1 triliun baru digunakan Rp500 miliar. Kami berharap kuartal II bisa menerbitkan lagi sambil melihat situasinya,” jelasnya.

“Sementara untuk pinjaman selain obligasi sudah ada stand by loan dari lebih dari 10 bank,” imbuhnya.

Kinerja Turun

Dari sisi kinerja 2015, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp665 miliar. Angka tersebut turun dibandingkan dengan laba bersih pada 2014 yang sebesar Rp792 miliar.

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan hal tersebut terjadi terutamanya disebabkan oleh penyaluran pembiayaan yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya serta kenaikan pada biaya pendanaan (cost of funds) seiring dengan tingginya suku bunga pasar.

“Melalui strategi diversifikasi pendanaan yang telah kami terapkan untuk memperoleh cost of funds yang paling optimal, hingga akhir tahun 2015, porsi pembiayaan bersama kami telah mencapai 44 persen dari piutang pembiayaan yang dikelola, atau setara dengan Rp20,4 triliun,” katanya belum lama ini. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER