Permintaan Kredit Lesu, Laba Adira Anjlok 38,49 Persen

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 14:01 WIB
Manajemen Adira menjelaskan daya beli masyarakat yang terus melemah, berimbas kepada berkurangnya permintaan pembiayaan secara signifikan.
Manajemen Adira menjelaskan daya beli masyarakat yang terus melemah, berimbas kepada berkurangnya permintaan pembiayaan secara signifikan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk mencatatkan laba bersih senilai Rp 423,28 miliar dalam sembilan bulan pertama di 2015, turun 38,49 persen dari capaian periode yang sama di 2014 senilai Rp 688,2 miliar.

Direktur Utama Adira Willy Suwandi Dharma menjelaskan berkurangnya laba bersih perusahaan disebabkan oleh daya beli masyarakat yang terus melemah, berimbas kepada berkurangnya permintaan pembiayaan secara signifikan.

Kondisi tersebut tercermin dari pendapatan yang berhasil dikantongi Adira sampai kuartal III 2015 sebesar Rp 5,99 triliun, turun 2,62 persen dibandingkan periode yang sama di 2014 sebesar Rp 6,15 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, Willy menyatakan manajemen Adira memutuskan untuk merevisi turun target pembiayaan sepanjang 2015 dari sebelumnya Rp 34 triliun menjadi Rp 30 triliun.

“Saat ini kondisi pembiayaan kita ingin mencapai sampai Rp 30 triliun. Turun dari target awal Rp 34 triliun, jadi ada revisi. Faktor utama daya beli masyarakat,” kata Willi, Rabu (28/10).

Selain didorong faktor pendapatan yang menurun, kinerja Adira juga tertekan adanya penaikan beban. Beban bunga dan keuangan perseroan naik tipis menjadi Rp 1,67 triliun, beban pembiayaan konsumen meningkat menjadi Rp 1,32 triliun, dan beban pemasaran juga menanjak menjadi Rp 194,67 miliar.

Dari sisi aset, per 30 September 2015 perseroan mencatatkan nilai Rp 29,48 triliun, turun dari nilai aset akhir tahun 2014 sebesar Rp 29,93 triliun. Sementara total liabilitas perseroan tercatat Rp 25,28 triliun, turun dari catatan akhir tahun lalu Rp 25,89 triliun. Adapun ekuitas Adira tercatat Rp 4,2 triliun per September 2015, naik tipis dari Rp 4,03 triliun pada akhir tahun lalu.

Strategi Baru

Untuk memperbaiki kinerja perseroan di sisa tahun ini dan di awal 2016 mendatang, Willy mengungkapkan Adira tengah mempersiapkan strategi baru dengan rencana masuk ke bisnis pembiayaan multiguna. Setelah pembiayaan kendaraan yang selama ini jadi tulang punggung perusahaan menjadi loyo.

“Kami akan masuk ke bisnis durable dan multiguna. Multiguna itu misalnya pembiayaan pendidikan, traveling, dan umroh. Masuk ke multiguna kami persiapkan tahun ini atau tahun depan. Rencana awalnya untuk menyeimbangkan bisnis. Target awal bisa membiayai Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun,” ungkapnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER