Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan kembali melakukan kunjungan kenegaraan ke beberapa negara Eropa, April mendatang.
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan, dalam lawatan tersebut Jokowi akan memimpin jalannya negosiasi perihal perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa atau
Free Trade Agreement European Union (FTA EU).
"Jadi saat ini kami sedang mengadakan pertemuan antar Kementerian untuk persiapan kunjungan Presiden ke Eropa pada bulan April. Dalam kunjungan itu dilaksanakan dialog dan nego soal Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) UE-Indonesia mencakup banyak sektor," kata Thomas usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinatior Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, sampai saat ini pemerintah Indonesia masih keberatan dengan syarat yang diajukan Uni Eropa terkait kebijakan pemangkasan tarif bea masuk (BK) hingga 95 persen.
Di samping itu, UE juga meminta para anggotanya menyetujui konsesi mengenai pembebasan bea keluar untuk barang-barang yang diekspor dari negara asal.
Berangkat dari hal tersebut, Thomas bilang pemerintah akan kembali membuka diskusi dengan negara-negara UE untuk membahas dua hal di atas.
"Saat ini kita sedang mengumpulkan masukan-masukan dari semua Kementerian teknis bukan hanya menyampaikan permintaan dari Uni Eropa tapi juga kita mau minta apa yang diminta Indonesia Uni Eropa. Benefit maupun asistensi kerjasama," jelasnya
Batu Loncatan ke TPPSelain membahas ketatapan bea masuk dan keluar, Thomas bilang saat ini Indonesia juga tengah memperjuangkan akses pasar untuk menuju benua biru.
Upaya menuju benua biru sendiri dilakukan lantaran Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara Asean lainnya, seperti Vietnam.
"Jadi Vietnam sudah punya CEPA dengan Uni Eropa Juga salah satu pendiri TPP karena mereka punya akses bebas ke Eropa maupun Amerika. Saat ini Indonesia belum sehingga ekspor kita kalah tarif mulu dengan Vietnam bahkan Malaysia. Bahkan kita juga sebentar lagi mau disalip dengan Filipina," imbuhnya.
Thomas mengungkapkan, ketetapan FTA dengan Uni Eropa diproyeksikan bakal dijadikan Indonesia sebagai batu loncatan sebelum bergabung dengan
trans pacific partnership TPP.
Menurutnya, apabila kesepakatan FTA dengan Uni Eropa sudah selesai dan dipenuhi maka ia meyakini bergabungnya Indonesia dalam TPP akan lebih mudah.
"Saya kira scooping harus tuntas tahun ini. Sehingga negosiasi formal antara Indonesia dan Uni Eropa sudah bisa mulai tahun ini. Tahun lalu Presiden kasih waktu 2 tahun jadi sekarang sedang gencar komunikasi dengan kementerian lain untuk bisa membentuk konsensus di dalam pemerintah," ujarnya.
(dim/gen)