Kawasan Industri di Banten jadi Contoh Meski Perlu Perbaikan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2016 09:01 WIB
Menteri Perindustrian Saleh Husin menuturkan terdapat 20 kawasan industri lain di wilayah Banten yang infrastruktur pendukungnya juga perlu mendapat perhatian.
Menteri Perindustrian Saleh Husin saat meninjau pembangunan pabrik pulp dan kertas PT OKI Pulp & Paper Mills - unit usaha milik anak usaha group Sinar Mas, PT Asia Pulp & Paper - di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (1/3). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perindustrian Saleh Husin menjadikan sejumlah kawasan industri di Provinsi Banten sebagai percontohan pengembangan kawasan industri di luar Jawa, meski sejumlah infrastrukturnya masih dalam perbaikan.

Salah satunya, kata Saleh, pembangunan akses jalan ke tiga kawasan industri di Banten. Namun, ia menilai pembangunan jalan itu sebagai bentuk komitmen pemerintah setempat dalam meningkatkan investasi di kawasan-kawasan industri tersebut.

Apalagi, lanjutnya, konektivitas Banten sangat strategis karena terhubung dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, jalan tol Jakarta – Merak, jaringan Kereta Api Jakarta – Rangkasbitung – Merak dan Pelabuhan Bojonegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga mendapat laporan, saat ini jalan akses menuju tiga kawasan industri di Banten sedang diperbaiki karena untuk mendukung program peningkatan investasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat," ujar Saleh melalui siaran pers dikutip Senin (7/3).

Dia merinci, kawasan-kawasan industri yang kembali menjadi percontohan antara lain kawasan Modern Cikande Industrial Estate seluas 1.800 hektar di Serang, kawasan Industri Wilmar Bojonegara di Serang seluas 800 hektar, dan Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) di Cilegon seluas 570 hektar.

Selain itu, tutur Menperin, terdapat 20 kawasan industri lain di wilayah Banten yang infrastruktur pendukungnya juga perlu mendapat perhatian.

"Pembangunan kawasan industri yang terintegrasi sangat penting dalam mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi nasional karena mampu menyediakan lapangan kerja yang luas dan membawa multiplier effect bagi lingkungan sekitar," tambah Saleh.

Sebelumnya, Saleh juga menjadikan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur sebagai percontohan kawasan industri generasi ketiga di luar Jawa karena mampu menjadi kota industri yang mandiri. Kawasan industri generasi ketiga, jelasnya, tidak hanya berisikan tenant-tenant industri semata namun juga pelengkap lainnya.

"Kawasan industri generasi keliga itu tidak hanya dipenuhi dengan pabrik-pabrik, tetapi juga dilengkapi dengan kawasan pemukiman, bisnis, pendidikan, hiburan, dan lahraga," jelas Saleh baru-baru ini.

Kemenperin mencatat saat ini ada 74 kawasan industri di Indonesia dengan total luas mencapai 36,29 ribu hektare. Dari angka tersebut, 50 diantaranya berada di pulau Jawa dengan luas 26,12 ribu hektar, atau sekitar 71,9 persen dari total lahan kawasan industri tersebut.

Kemenperin berharap luasan kawasan industri di Jawa bisa mengecil menjadi 60 persen dan meningkatkan porsi kawasan induatri di luar Jawa menjadi 40 persen di tahun 2035. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER