Bursa Asia Bergerak Variatif, IHSG Sementara Dibuka Menguat

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2016 10:38 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bursa Jakarta dibuka menguat 15,37 poin atau 0,32 persen ke level 4.866,25.
Ilustrasi bursa saham Asia. ( REUTERS/China Daily)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Asia bergerak variatif pada pembukaan perdagangan pekan ini, Senin (7/3). Indeks saham utama di Jepang, Hong Kong, dan Singpura masuk zona merah, sedangkan yang lainnya sejauh ini masih terapresiasi.

Reuters mencatat, indeks saham Nikkei di bursa Jepang dibuka melemah 75,02 poin atau 0,44 persen ke level 16.939,75. Sementara dari Hong Kong, indeks Hang Seng sejauh ini melemah 20,92 poin atau 0,1 persen menjadi 20.155,78. Sedangkan indeks Straits Times melemah 16,89 poin atau 0,6 persen menuju 2.820,11.

Sebaliknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bursa Jakarta dibuka menguat 15,37 poin atau 0,32 persen ke level 4.866,25.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Korea Selatan, indeks KOSPI untuk sementara menguat 4,6 poin atau 0,24 persen menjadi 1.960,23. Demikian pula dengan indeks Shanghai Composite yang tercatat naik 19,04 poin atau 0,66 persen ke level 2.893,19.

Sementara itu, indeks saham utama Australia ASX menguat 45,25 poin atau 0,88 persen.

Sentimen utama yang mewarnai bursa saham Asia sejauh ini antara lain laporan kinerja pasar tenaga kerja Amerika Serikat yang cukup mengejutkan, di mana selama bulan lalu menyerap 242 ribu pekerja.

Kondisi ini memunculkan optimisme baru terhadap pemulihan ekonomi Paman Sam yang sempat dikhawatirkan kembali terjerembab ke dalam resesi. Namun, hal ini juga menghadirkan ekspektasi baru soal arah kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Federal Reserve), yang sebelumnya memberi sinyal menunda kenaikan lanjutan suku bunga acuannya.

Selain itu, investor juga melihat reaksi pasar China terkait rencana kebijakan ekonomi Negeri Tirai Bambu menyusul pemangkasan target pertumbuhan ekonomi ke kisaran 6,5 persen dan peningkatan moderat defisit fiskal menjadi 3 persen PDB pada tahun ini.

(ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER