Pemerintah Siap Tampung Karet Produksi Dalam Negeri

CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2016 16:47 WIB
Selain merupakan bahan baku industri, karet alam juga bisa menjadi bahan campuran material untuk pembangunan infrastuktur.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (kiri) Basuki Hadimuljono dan Dirut PT Adhi Karya Kiswodarmawan memberikan penjelasan pembangunan LRT, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5). (Dok. Sekretariat Kabinet).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah tengah menimbang wacana penyerapan karet alam dalam negeri di tengah melemahnya harga komoditas tersebut.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan selain merupakan bahan baku industri sedianya karet alam juga bisa dipakai sebagai bahan campuran material untuk pembangunan infrastuktur.

Di mana dalam pemanfaatannya karet tadi akan dicampur aspal untuk membangun jalan raya, bendungan, pintu air, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ini sekarang masih pakai (karet) sekitar 10 persen tapi nanti bisa maksimum 15 persen dari total campuran," ujar Basuki seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (8/3).

Asal tahu saja, tiap tahunnya Kementerian PUPR memerlukan 1,6 juta ton aspal yang dipakai untuk membangun jalan raya.

Basuki mengatakan, jika produksi karet di dalam negeri siap maka Kementerian PUPR akan menyerap karet dalam jumlah 160 ribu ton.

"160 ribu ton karet alam yang diserap itu baru untuk jalan, belum kalau untuk pintu-pintu air untuk peredam gempa, bendungan-bendungan, tadi saya janjikan bisa menyerap sekitar 200 ribu sampai 250 ribu ton," imbuh Basuki.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Perindustrian Saleh Husin mendukung langkah Kementerian PUPR yang bakal menyerap karet dalam negeri.

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah Kementerian, diantaranya Kementerian PUPR dan Pertanian.

"Paling tidak komitmen untuk pembangunan aspal menggunakan karet itu sudah disepakati tetapi nanti aspal yang berkaret bukan karet yang beraspal," katanya.

Ia mengatakan bahwa ada alat khusus lagi agar karet alam itu bisa bercampur dengan aspal dan untuk itu investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar.

"Harapan kami, dengan meningkatkan serapan karet lokal maka harga karet akan meningkat," katanya
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER