Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di tengah variatifnya pergerakan bursa Asia. Indeks turun sebesar 17,83 poin (0,37 persen) ke level 4.793 setelah bergerak di antara 4.761-4.798 pada Kamis (10/3).
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 105 poin (0,8 persen) ke Rp13.052 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.046-Rp13.165.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan pemodal asing banyak melakukan aksi jual saham di sektor perbankan. Ia menajelaskan, aksi jual (net sell) tersebut terbilang besar nilainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Asing lepas posisi di saham perbankan. Net sell-nya juga besar. Sudah mendekati Rp500 miliar. Net sell asing enggak main-main,” jelasnya dalam ulasan.
Di sisi lain, ia menilai aksi ambil untung (profit taking) di sektor barang konsumsi juga masih berlanjut. Sementara saham-saham sektor batubara dan nikel juga terlihat mulai diperdagangkan di bawah suport.
“Pemodal masih merespon berita positif dari El Nino, kinerja saham konstruksi, dan kenaikan penjualan semen. IHSG memang turun karena big caps (saham kapitalisasi besar) digencet, tapi saham-saham ada yang naik secara selektif,” ungkapnya.
Sementara ia menilai pergerakan bursa regional sedang tidak menentu. Ia menilai pelaku pasar masih khawatir dengan konsolidasi ekonomi global. Namun hal itu dinilai tidak sebesar sentimen dari harga minyak.
“Regionalnya sedang enggak jelas. Orang sedang khawatir konsolidasi global. Tadi ada berita IMF khawatir pertumbuhan global. Tapi itu sepertinya enggak ngaruh banyak. Kalau minyak turun, itu baru ngaruh,” katanya.
RTI mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp6,94 triliun dengan volume 4,23 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp525,5 miliar.
Sebanyak 146 saham naik, 150 saham turun, dan 87 saham tidak bergerak. Sementara sebanyak empat indeks sektoral menguat, dipimpin oleh sektor agribisnis yang naik 2,97 persen diikuti sektor aneka industri yang naik sebesar 0,93 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak variatuf. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang melonjak sebesar 1,26 persen, indeks Kospi di Korsel yang naik sebesar 0,84 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong melemah sebesar 0,06 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga bergerak variatif sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris melemah 0,12 persen, DAX di Jerman melemah 0,14 persen, dan CAC di Perancis bergerak flat.
(gir)