Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengajak para pemodal asal Belgia untuk meningkatkan skala investasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) dan pariwisata.
Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan investasi di kedua sektor tersebut cukup strategis mengingat cuku banyak perusahaan Belgia yang bergerak di bidang tersebut.
Khususnya di bidang energi, Franky mengatakan investasi di sektor strategis itu didorong karena Indonesia membutuhkan banyak pasokan energi untuk meningkatkan konsumsi dan kegiatan ekonomi lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sudah banyak sekali perusahaan Belgia yang berminat masuk ke sektor tersebut, tapi saya lupa jumlahnya. Mereka sangat antusias ingin masuk ke sini, bahkan kami pun diminta tolong langsung oleh Putri Astrid dari Belgia untuk mengawal investor-investor tersebut," jelas Franky di Jakarta, Senin (14/3).
Namun, lanjutnya, saat ini para calon investor Belgia tersebut belum dapat masuk ke Indonesia karena terhambat masalah regulasi dan besarnya kebutuhan EBT Indonesia selama beberapa tahun ke depan. Ia mencontohkan investasi pembangkit listrik tenaga angin (
wind power) asal Belgia yang masih belum bisa masuk karena belum ada petunjuk teknisnya.
"Untuk itu saja regulasinya belum ada. Selain itu tempat-tempat potensialnya juga belum teridentifikasi, maka dari itu memang diperlukan pertemuan secara intensif dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta PT PLN (Persero) untuk membahas hal-hal teknis lanjutan," ujarnya.
Di samping energi terbarukan, Franky mengatakan, sektor pariwisata juga menarik minat banyak pemodal asal Belgia. Ia menyebut, investor pariwisata Belgia tertarik membangun hotel dan tempat-tempat penginapan di lokasi-lokasi khusus pariwisata yang sesuai dengan rencana Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Sebagai informasi, Kemenpar sendiri telah menetapkan 10 lokasi pengembangan pariwisata untuk tahun ini yaitu Tanjung Kelayang, Danau Toba, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Tiga diantaranya, yaitu Mandalika, Tanjung Lesung, dan Tanjung Kelayang, telah mendapatkan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Dan memang kami telah mengarahkan mereka untuk berinvestasi di kawasan-kawasan tersebut, yang memang sudah dirancang Kemenpar. Kami memang lebih mengarahkan investor Belgia ke arah pariwisata karena dampak ekonominya bisa terasa lebih cepat dibanding sektor lainnya," terang Franky.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin yakin minat-minat investasi ini tidak hanya sekadar wacana karena sudah banyak kebijakan pro investasi yang dijalankan pemerintah. Ia menganggap insentif fiskal menjadi daya tarik ampuh agar para investor mau segera merealisasikan penanaman modalnya.
"Tax allowance dan tax holiday kami harap bisa menambah daya tarik investasi di Indonesia," terangnya di lokasi yang sama.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi asal Belgia pada tahun lalu hanya sebesar US$7,44 juta atau turun 45,29 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$13,6 juta. Akumulasi realisasi investasi Belgia tercatat sebesar US$132,9 juta selama periode 2010 hingga 2015.
(ags/gen)