Sentimen Positif, IHSG Berpeluang Menghijau di Akhir Pekan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2016 07:01 WIB
IHSG diprediksi menguat terimbas positifnya sentimen dari penurunan suku bunga acuan dalam negeri dan penguatan harga minyak dunia.
Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif cenderung menguat pada perdagangan akhir pekan ini setelah positifnya sentimen dari penurunan suku bunga acuan dalam negeri dan penguatan harga minyak dunia.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan IHSG terus berusaha meninggalkan fase konsolidasinya. Adapun level support 4.821 menurutnya terlihat cukup kuat teruji.

“Pola pergerakan dengan timeframe jangka pendek dapat diperkuat jika level resistance 4.915 dapat ditembus,” katanya dalam riset, Kamis (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai penantian terhadap rilis data ekonomi tentang suku bunga sudah disambut positif. Sementara, tekanan maupun dorongan terhadap pasar lebih dipengaruhi fluktuasi harga komoditas minyak.

“Secara umum IHSG sedang membentuk pola uptrend jangka menengah, hari ini IHSG berpotensi menguat,” katanya.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan mayoritas bursa Asia ditutup menguat seiring pelemahan dolar Amerika pasca penyataan The Fed yang akan lebih menahan diri sehingga menurunnya probabilitas kenaikan suku bunga pada bulan Juni mendatang hingga di level 40 persen meskipun inflasi AS naik 0,3 persen pada bulan februari.

“Namun hal tersebut membantu yen kembali kuat dan membuat bursa saham di Jepang tertahan,” ujarnya.

Lanjar menambahkan, minyak mentah naik diatas US$39 per barrel setelah data menunjukan penurunan dalam produksi AS membantu saham sektor energi kembali terdorong menguat pada bursa Asia.

Dalam perdagangan sebelumnya, Lanjar mencatat IHSG dibuka menguat namun terlihat tertekan selama perdagangan dengan ditutup 24,25 poin atau 0,50 persen ke level 4.885 dengan volume yang sangat tinggi hingga di angka 8,2 miliar lembar saham.

“Optimisme investor terhadap pemangkasan kembali suku bunga dan nilai tukar rupiah yang menguat 1,4 persen mampu meningkatkan jumlah transaksi pada perdagangan,” katanya.

Selain itu, menurutnya rencana realisasi anggaran pemerintah untuk menaikan investasi pada sektor manufaktur terutama pada industri hilirisasi sumber daya mineral hingga 83 persen tahun ini dan kebijakan pelonggaran minerba mendorong minat investor pada saham sektor pertambangan yang naik 2,7 persen. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER