Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan mengalami tekanan dan ditutup melemah pada perdagangan Senin (28/3) karena masih minimnya sentimen positif.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG memiliki level support 4.791-4.816 dan resisten 4.865-4.883. Menurutnya, laju IHSG sempat berada di area target support 4.804-4.826 dan masih di bawah area target resisten 4.868-4.883.
“Tampaknya harapan akan bertahannya laju IHSG dari tekanan jual belum terealisasi sepenuhnya dimana laju IHSG masih rentan alami pelemahan. Harapan kami selanjutnya ialah tertutupinya utang gap di level 4.813-4.835 sebelum IHSG dapat kembali rebound,” ujarnya dalam riset, Minggu (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, ia menilai IHSG juga membutuhkan sentimen positif dan adanya peningkatan volume beli untuk dapat merealisasikan peluang
rebound tersebut. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka waspadai potensi pelemahan lanjutan.
“Sementara, utang gap 4.686-4.891 masih harus bersabar untuk ditutup. Tetap cermati sentimen yang ada,” katanya.
Ia menjelaskan, laju IHSG kembali memperlihatkan pergerakan variatif cenderung melemah jelang libur Paskah. Pelaku pasar masih melakukan aksi jual seiring belum adanya sentimen positif.
“Bukan hanya karena alasan jelang libur panjang lalu pelaku pasar lebih memilih untuk mengamankan posisi. Namun, juga dikarenakan kondisi bursa saham sekitar yang kurang baik,” ungkapnya.
Reza menilai masih adanya imbas tragedi pengeboman di Brussel yang diikuti melemahnya sejumlah harga komoditas global masih menutupi peluang rebound dari laju bursa saham AS. Akibatnya laju bursa saham AS cenderung berada di zona merah.
“Ditambah lagi dengan masih berlanjutnya pelemahan sejumlah harga komoditas seiring dengan terapresiasinya laju dolar AS makin berimbas negatif pada laju IHSG,” katanya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan IHSG dengan minggu yang pendek sebelumnya, mengalami tekanan yang cukup wajar. Ia menilai salah satu faktornya adalah efek harga komoditas minyak yang masih berfluktuasi sehingga memberikan dampak terhadap beebrapa emiten yang berkaitan dengan komoditas.
“Selain itu minimnya sentimen juga menyebabkan kurangnya
booster terhadap pergerakan naik dari IHSG. Pekan ini IHSG masih memiliki potensi tertekan terbatas sebelum melanjutkan pola
uptrend jangka pendeknya,” katanya.
William menilai support terdekat IHSG berada pada level 4.821 sedang diuji. Jika dapat bertahan di atas level support, maka tanpa perlu menguji level support berikutnya pada 4.801, IHSG akan mulai kembali beranjak naik menuju level resisten 4.915.
“Level resisten ini perlu ditembus untuk kembali memperkuat pola
uptrend IHSG,” jelasnya.
(gir)