Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap bisa menggaet 600 investor syariah baru selama hajatan Festival Pasar Modal Syariah di Gedung BEI mulai 30 Maret hingga 2 April 2016 mendatang. Angka itu sekitar 10 persen dari target pengunjung pameran selama empat hari yaitu 6 ribu pengunjung.
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan optimistis bisa menggaet angka tersebut mengingat animo investor akan produk pasar modal syariah terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang dimilikinya, sampai akhir 2015 sudah terdapat 4.908 investor atau meningkat 75,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.795 investor.
"Selain karena minat yang meningkat, kami juga melihat pengalaman pada Pesta Reksadana awal tahun lalu di mana 10 persen pengunjung menjadi investor reksadana. Kami rasa target 600 investor pasar modal syariah ini bisa kami dapatkan," kata Nicky di Jakarta, Rabu (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menghadirkan 44 perusahaan sekuritas dan manajer investasi yang membuka booth di pameran, upaya menggaet investor ini juga akan dilakukan dengan kegiatan rutin dengan mengadakan kelas umum mengenai pasar modal.
"Apalagi ini baru pertama kalinya kami mengadakan festival pasar modal syariah, sehingga pengunjung yang belum tahu mengenai produk syariah bisa membeli reksadana syariah atau membuka rekening efek," jelasnya.
Dengan upaya ini, ia berharap investor syariah di pasar modal bisa meningkat sebesar 5 ribu investor atau 100 persen dibandingkan tahun 2015. Sehingga nantinya terdapat 10 ribu investor pasar modal syariah di akhir tahun nanti.
Sebagai informasi, pertumbuhan investor pasar modal Syariah terus meningkat antar tahunnya. Pada 2013, jumlah pemodal pasar modal syariah mencapai 803 investor dan bertumbuh 248 persen menjadi 2.795 investor di 2014 dan meningkat lagi menjadi 4.908 investor di akhir 2015.
"Harus optimis 100 persen meningkat," jelasnya.
Menurut data BEI, jumlah saham syariah tercatat sebanyak 318 saham atau 61 persen dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia hingga akhir 2015. Angka itu meningkat 34 persen sejak Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) diluncurkan pada 2011 silam yang berisi 237 saham syariah.