Pemerintah akan Alihkan Subsidi BBM ke Sektor Listrik

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2016 19:27 WIB
Pemerintah ingin dana subsidi BBM solar sebesar Rp16 triliun dapat dialihkan guna meningkatkan rasio elektrifikasi di sejumlah daerah.
Pemerintah ingin dana subsidi BBM solar sebesar Rp16 triliun dapat dialihkan guna meningkatkan rasio elektrifikasi di sejumlah daerah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana mengurangi anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dimasukkan ke dalam draf Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016.

Hal itu dilakukan agar dana sebesar Rp16 triliun yang dipakai untuk menyubsidi BBM jenis solar tahun ini dapat dialihkan guna meningkatkan rasio elektrifikasi di sejumlah daerah.

"Kami merencanakan agar subsidi BBM bisa digeser ke sektor produktif. Satu diantaranya ke masalah pengadaan listrik melalui Program Indonesia Terang," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko di Jakarta, Rabu (30/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sujatmiko mengungkapkan, rencana pengalihan subsidi BBM ke sektor ketenagalistrikan dilakukan menyusul fenomena rendahnya harga minyak dunia yang saat ini berada di level US$40.

Guna merealisasikan rencana tersebut, lanjutnya, jajaran Kementerian yang dipimpin oleh Sudirman Said itu akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Kementerian Keuangan dan PT Pertamina (Persero).

"Nanti akan dibahas dalam ratas (Rapat Kabinet Terbatas). Kemarin Kami juga sudah sempat sampaikan ke DPR soal ini," tambah Sujatmiko.

Seperti diketahui, dalam APBN 2016 pemerintah masih memberikan subsidi sebesar Rp1.000 untuk setiap liter solar dan minyak tanah yang dilego ke masyarakat. Dengan kuota sekitar 16 juta kiloliter (kl) maka besaran subsidi BBM tahun ini mencapai Rp16 triliun.

Program Indonesia Terang

Menyusul rencana pengalihan subsidi sebesar Rp16 triliun, tambah Sujatmiko, sedianya beberapa waktu lalu pemerintah telah merilis Program Indonesia Terang (PIT).

Program yang diluncurkan untuk mencapai target rasio elektrifikasi nasional dari 85 persen pada 2015 menjadi 97 persen di 2019 itu, sedianya akan dilakukan di beberapa daerah.

Di mana target penyediaan energi listrik akan menyasar daerah-daerah di Indonesia bagian timur termasuk Papua.

"Sekarang kan masih 12.000-an desa tertinggal yang belum menerima listrik. Jadi ini prioritas kami," imbuhnya.

Dalam catatan Kementerian ESDM, desa-desa yang sampai saat ini memperoleh aliran listrik meliputi: Pegunungan Bintang, Tolikara, Yahukimo, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Memberamo Raya, Memberamo Tengah, Puncak Nduga, Intan Jaya, Yalimo, Supiori, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Teluk Wondama, Tambraw, dan Maybrat. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER