Terseret Bursa Global, IHSG Ditutup Turun Tipis

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 01 Apr 2016 17:30 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis 2,18 poin atau sekitar 0,04 persen ke level 4.843,18, Jumat (1/4).
Seorang karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/3). IHSG pada perdagangan Senin (28/3) ditutup melemah 53,4 poin atau 1,11 persen ke level 4.773,6. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis 2,18 poin atau sekitar 0,04 persen ke level 4.843,18, Jumat (1/4).

Penurunan dinilai terjadi akibat katalis negatif yang berasal dari melemahnya bursa saham global.

"Bursa saham global yang terkoreksi berdampak negatif terhadap psikologis pelaku pasar saham di dalam negeri. Akibatnya transaksi jual masih cenderung mendominasi sehingga indeks BEI berada di area negatif," ujar Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang akrab disapa Tommy ini mengatakan, faktor yang paling signifikan mempengaruhi perdagangan bursa saham global hari ini berasal dari turunnya harga minyak mentah dunia yang kembali berada di bawah level US$40 per barel.

Tak ayal dengan masih minimnya sentimen dari dalam negeri maka posisi IHSG turut terseret dari pelemahan bursa di beberapa negara.

"Masalah utamanya memang dari bursa global. Kalau sentimen dari dalam negeri cukup positif," ucapnya.

Prospek Positif

Meski ditutup pada zona merah, Tommy bilang pelemahan IHSG di awal April diyakini tak akan berlajut berkat rilis kondisi ekonomi domestik versi Badan Pusat Statistik (BPS) untuk medio Maret 2016.

Seperti diketahui, dalam konfrensi persnya BPS melaporkan inflasi di sepanjang Maret 2016 berada di angka 0,19 persen setelah dua bulan sebelumnya mengalami deflasi.

Walau demikian, berkat kebijakan pemerintah menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) penugasan dan subsidi yang berlaku hari ini akan memperbesar potensi turunnya harga barang dan jasa secara umum (deflasi) di medio April 2016.

"Inflasi cukup stabil. Meski IHSG turun, namun masih terlihat stabil. Saham-saham properti dan konstruksi masih positif," katanya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan selain pemangkasan harga BBM, turunnya tarif listrik, harga tiket kereta api jarak jauh, tarif tol dan penurunan suku bunga kredit perbankan juga dinilai akan memberi dampak pada potensi deflasi.

"Tapi mungkin dampak yang paling besar adalah kalau harga BBM benar turun benar. Bobot inflasi BBM sangat tinggi, bisa sampai 3,61 persen," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/4). (dim)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER