Ditopang Rupiah dan Obligasi, IHSG Berpotensi Rebound

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 07:21 WIB
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG memiliki support di level 4.798-4.819 dan resisten di 4.862-4.881.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG memiliki support di level 4.798-4.819 dan resisten di 4.862-4.881. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan memasuki momentum untuk berbalik menguat (rebound) setelah melemah selama pekan lalu. Pergerakan indeks dinilai memperoleh dukungan dari laju rupiah dan obligasi.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, pada perdagangan Senin (4/4), IHSG memiliki support di level 4.798-4.819 dan resisten di 4.862-4.881. Menurutnya laju IHSG sempat masuk dalam area target support 4.798-4.819 dan masih di bawah area target resisten di 4.863-4.888.

Ia menilai kenaikan laju IHSG terlihat tertahan di akhir pekan kemarin. Padahal, imbuhnya, laju IHSG memiliki peluang untuk dapat kembali melanjutkan pergerakan positifnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Laju IHSG yang mampu berhasil melewati batas middle bollinger band dan bertahan di atas level 4.815-4.820 diharapkan dapat menjadi momentum untuk dapat bergerak rebound,” ujarnya dalam riset, dikutip Senin (4/4).

Apalagi, lanjut Reza, sentimen dari laju rupiah dan obligasi yang mengalami kenaikan seharusnya mampu berimbas positif pada laju IHSG. Namun demikian, ia menilai perlu juga diwaspadai jika aksi ambil untung masih terjadi.

Terkait perdagangan sebelumnya, ia menilai laju IHSG tampaknya belum mampu memenuhi harapan untuk dapat bertahan di zona hijau. Terpantau di akhir pekan yang merupakan awal bulan April 2016, laju IHSG cenderung turun seiring aksi jual pelaku pasar.

“Sejak pembukaan cenderung melemah. Meski sempat menguat namun, hanya sebentar lalu kembali ke zona merah,” katanya.

Reza menilai maraknya pergerakan negatif pada saham-saham perkebunan, perbankan, dan industri dasar menutupi pergerakan positif dari saham-saham di sektor aneka industri dan manufaktur.

“Bahkan dirilisnya inflasi terlihat seakan-akan tidak memberikan imbas positif pada laju IHSG,” jelasnya.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan perkembangan dari pergerakan IHSG terlihat masih cukup memiliki kekuatan naik. Hal ini, lanjutnya, uga ditunjang oleh stabilnya perekonomian yang ditunjukkan oleh rilis data inflasi awal bulan pada akhir pekan kemarin.

“Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian cukup stabil, selain itu kondisi nilai tukar yang cukup stabil juga turut mendorong penguatan IHSG,” jelasnya.

Namun, ia menyatakan faktor pemberat adalah masih terdapat fluktuasi harga komoditas minyak, ditambah hasil laporan kinerja emiten yang beragam. Ia menilai hal ini turut memperberat kenaikan IHSG.

“Walau demikian kondisi IHSG masih masih berpotensi untuk terus melaju naik dalam pekan ini,” katanya.

William menilai saat ini level support IHSG terlihat di angka 4.801, yang wajib terjaga kuat. Sementara target resistance berada pada level 4.881 yang wajib ditembus untuk kembali memperkuat pola  uptrend  jangka pendek IHSG. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER