Harga Minyak Indonesia Melesat 18 Persen di Maret 2016

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2016 14:46 WIB
Peningkatan harga minyak mentah Indonesia (ICP) didasarkan pada berkurangnya produksi sekaligus pasokan ke pasar minyak internasional.
Kegiatan pengeboran di sektor hulu PT Pertamina (Persero). (Dok. Pertamina).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rerata harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di sepanjang Maret 2016 berada pada level US$34,19 per barel, meningkat US$5,27 per barel dari posisinya di Februari US$28,92 per barel.

Sedangkan untuk harga minyak Minas (SLC) di medio bulan ketiga 2016, posisinya berada di level US$33,82 per barel, naik US$ 5,16 per barel dibandingkan posisi sebelumnya yang hanya mencapai US$28, 66 per barel.

Mengutip keterangan resmi Tim Harga Minyak Kementerian ESDM, penaikan ICP di sepanjang Maret terjadi akibat melesatnya harga beberapa jenis minyak mentah utama di pasar Internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktornya meliputi:

1. Menurunnya angka produksi minyak mentah pada Februari 2016 versi OPEC yang mengalami pengurangan 0,21 juta barel per hari menjadi 95,73 juta barel per hari.

2. Berkurangnya angka suplai minyak mentah dari negara-negara OPEC pada Maret 2016 yang berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) terjadi penurunan hingga 90 ribu barel per hari menjadi 32,61 juta barel per hari akibat pemangakasan produksi minyak oleh Irak, Nigeria dan Uni Emirat Arab serta penahanan produksi oleh Arab Saudi.

3. Munculnya wacana untuk menahan laju produksi yang dilontrakan Menteri Perminyakan Qatar yang didukung 15 negara OPEC dan Non-OPEC dan mewakili 73 persen dari seluruh suplai minyak mentah dunia.

4. Menyusutnya stok minyak Amerika Serikat (AS) yang berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) Maret 2016, terdapat penurunan stok gasoline sebanyak 9,9 juta barel dan stok distillates yang berkurang 1,3 juta barel.

5. Berkurangnya jumlah penggunaan rig pada Februari 2016 yang menurun sekitar 200 unit dibandingkan dengan bulan Januari di angka 1.695 rig.

"Faktor lainnya juga berdasarkan ICE US Dollar Index (DXY), (di mana) tren nilai tukar mata uang US Dollar dibandingkan basket 6 mata uang mayoritas dunia menurun sebesar 3,80 poin dari 98,37 menjadi 94,57 dibandingkan bulan Februari 2016," tulis Tim Harga Minyak.

Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh antara lain, diantaranya:

1. Meningkatnya jumlah impor minyak mentah negara China dari Kuwait sebesar 2,1 persen menjadi 250 ribu Bph dibandingkan bulan sebelumnya.

2. Meningkatnya utilisasi kilang di Jepang sebesar 1 persen menjadi sebesar 543.509 KL per hari.

3. Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan Maret 2016 dibandingkan bulan Februari 2016.

Di mana peningkatannya sebagai berikut:

- Harga minyak WTI di pasar Nymex yang naik US$7,37 per barel dari US$30,62 per barel menjadi US$ 37,99 per barel.

- Harga minyak Brent di ICE yang naik US$6,26 per barel dari US$33,53 per barel menjadi US$ 39,79 per barel.

- Harga Basket OPEC naik sebesar US$ 5,92 per barel dari US$ 28,72 per barel menjadi US$34,64 per barel. (dim/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER