Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi rata-rata
lifting minyak dan gas (migas) sepanjang kuartal I 2016 melebihi target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Bahkan, Kementerian ESDM memperkirakan
lifting akan semakin meningkat ke depan.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan rata-rata
lifting minyak mencapai 835 ribu barel per hari (bph) atau lebih besar 0,6 persen dibanding target APBN sebesar 830 ribu bph. Ia mengapresiasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mau meningkatkan produksi di tengah kondisi harga minyak yang masih rendah.
"Kendati lapangan kita itu
mature field yang penurunan alaminya cukup besar, namun
lifting masih tetap berlangsung, semangat di hulu migas masih tetap jalan," ujar Wiratmaja di Jakarta, Jumat (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan,
lifting minyak mulai melebihi target APBN sejak Februari di mana angkanya mencapai 840 ribu bph, atau meningkat 2,56 persen dari angka Januari sebesar 819 ribu bph. Angka tersebut terus meningkat pada Maret mencapai 847 ribu bph atau naik 0,83 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Apakah nanti
lifting ini akan menurun di bulan April, saya rasa tidak. Kami prediksi angkanya di sekitar 841 ribu bph. Meskipun menurun namun tetap di atas target APBN 2016," ujarnya.
Turun di Akhir 2016Kendati demikian, ia mengatakan Kementerian ESDM masih belum akan mengajukan revisi asumsi
lifting minyak di dalam APBN Penyesuaian (APBNP) 2016. Pasalnya, ia memprediksi
lifting minyak akan kembali menurun di akhir tahun.
"Perhitungannya juga kan tidak per hari dan dihitung berdasar metode-metode geofisika. Melihat hal itu, beberapa bulan di akhir tahun
lifting minyak kami rasa akan turun," jelasnya.
Selain
lifting minyak, ia mengatakan
lifting gas sepanjang tiga bulan pertama sebesar 8.219 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Angka itu lebih tinggi 5,03 persen dari target
Work Program and Budget (WP&B) KKKS sebesar 7.825 MMSCFD.
Sebagai informasi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) mencatat realisasi
lifting minyak Indonesia mencapai 777,56 bph sepanjang tahun lalu atau hanya memenuhi 94,2 persen dari target lifting 2015 sebesar 825 ribu bph. Sementara itu,
lifting gas tercatat sebesar 6.933,2 MMSCFD atau 97,9 persen dari target sebesar 7.079 MMSCFD di periode yang sama.