Inalum - Antam Siap jadi Pemilik Mayoritas Smelter Mempawah

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2016 12:27 WIB
Proyek smelter grade alumina di Mempawah dijadwalkan akan dibangun selama 30 bulan dan diharapkan rampung pada kuartal IV 2019.
Proyek smelter grade alumina di Mempawah dijadwalkan akan dibangun selama 30 bulan dan diharapkan rampung pada kuartal IV 2019. (REUTERS/Yusuf Ahmad).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) siap mengantongi kepemilikan saham mayoritas pada perusahaan patungan dengan Aluminium Coorporation of China Ltd yang akan membangun pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat.

Direktur Utama Inalum Winardi Sunoto mengatakan untuk tahap awal, kepemilikan saham perusahaan patungan bernama PT Inalum Antam Alumina (IAA) bakal digenggam China sebesar 55 persen. Sementara 45 persen sisanya akan dimiliki bersama oleh Inalum dan Antam.

Namun di masa depan, ia berharap komposisi kepemilikan saham berubah menjadi mayoritas milik dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami harapkan seperti itu, menjadi pemegang saham mayoritas. Kami usahakan semaksimal mungkin dalam negeri. Namun, itu masih proses panjang. Kami masih belum ada tender dari Engineering, Procurement Construction (EPC), dan dari tender itu siapa yang menang kan kita belum tahu," jelas Winardi di Jakarta, Kamis (14/4).

Kendati mayoritas saham nantinya dipegang domestik, ia mengatakan sebagian besar pembiayaan akan dilakukan oleh China. Sayangnya ia enggan memberitahu nilai investasi yang akan digelontorkan untuk proyek ini.

"Salah satunya nanti kita juga akan jajaki pembiayaan perbankan dari China. Namun, secara detil belum ada pembicaraan," tambahnya.

Ia mengatakan, hasil produksi smelter ini nantinya akan digunakan untuk memasok bahan baku bagi pabrik Inalum mengingat selama ini perusahaannya selalu mengimpor feed aluminium dari Australia dan India. Di dalam smelter patungan ini, Antam akan memasok bauksit yang dibutuhkan.

"Kemarin sudah kami lakukan joint venture agreement dengan Antam dimana Inalum mengambil porsi 60 persen di situ. Dan sekarang sedang review dengan China, nanti next step-nya tinggal tender EPC," ujarnya.

Sebagai informasi, proyek smelter ini dijadwalkan akan berlangsung selama 30 bulan dan diharapkan rampung pada kuartal IV 2019. Pada tahap awal, kapasitas smelter ini sebesar 1 juta SGA per tahun dan akan meningkat menjadi 2 juta SGA per tahun. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER