Jakarta, CNN Indonesia -- Kepastian revisi Undang-undang Perbankan oleh Dewan Perwakilan Rayat (DPR) masih dinanti-nanti oleh pelaku usaha perbankan asing, salah satunya Citibank Indonesia.
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi mengaku masih menunggu proses pengambilan keputusan parlemen yang dalam salah satu pasal RUU perbankan mewajibkan status badan hukum Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) di Indonesia harus berbadan hukum tetap berupa Perseroan Terbatas (PT).
Batara mengaku manajemen Citibank belum mengambil keputusan apapun terkait ketentuan tersebut, pasalnya manajemen harus mempertimbangkan segala aspek yang dinilai rumit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada banyak sekali pertimbangan dalam rencana membentuk badan hukum di Indonesia. Seperti sumber daya manusia (SDM) dan transisi bisnis," ungkap Batara di Jakarta, Kamis (14/4).
Justru yang menjadi fokus perusahaan saat ini adalah bisnis Citibank Indonesia mampu memberikan kontribusi besar bagi perekonomian domestik. Citibank yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS) ini memilih jalan untuk tumbuh kecil, sederhana dan memperkuat lini bisnisnya.
"Belum bisa memutuskan untuk jadi PT atau tidak, karena bagi perusahaan yang paling penting kontribusi bisnis bagi ekonomi Indonesia," jelas Batara yang juga Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Internasional Indonesia (Perbina).
Ia mengaku perusahaan belum memiliki minat untuk melakukan akuisisi bank lokal dalam rangka ekspansi bisnis. Menurutnya Citibank lebih memilih akan memperbesar aset di Indonesia dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas bisnis ketimbang akuisisi.
"Kami perbesar return on asset (ROA), return on equity (REO). Kita juga lakukan efisiensi melakui biaya operasional terhadap pendapatan," kata Batara.
Citibank Indonesia merupakan cabang dari Citibank N.A yang bermarkas di New York Amerika Serikat. Citibank, N.A sepenuhnya merupakan bagian dari Citigroup, Inc.
Keberadaan Citi sendiri di Indonesia sudah sejak tahun 1968. Berdasarkan total aset, Citi merupaan salah satu bank asing dengan aset terbesar di Indonesia. Saat ini Cit beroperasi di 14 cabang di enam kota besar Indonesia dengan jaringan distribusi korporasi mencapai 4.800 lokasi yang tersebar di 34 provinsi.