Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tercatat membaik pada awal tahun ini setelah mampu mencatatkan laba bersih dalam dua bulan pertama 2016 sebesar US$870 ribu, berbalik dari rugi US$790 ribu pada periode yang sama di tahun 2015.
Berdasarkan materi paparan publik Garuda Indonesia pada Jumat (15/4), total pendapatan operasional perseroan pada Januari-Februari 2016 sebenernya turun 11,07 persen menjadi US$447,85 juta, dari US$503,61 juta periode yang sama 2015.
Dari pendapatan tersebut, pos pendapatan penerbangan berjadwal tercatat turun 8,96 persen menjadi US$425,34 juta pada dua bulan pertama tahun ini, dari US$467,18 juta di periode yang sama 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, penerbangan tidak berjadwal Garuda Indonesia menghasilkan pendapatan US$10,56 juta, amblas 54,12 persen dari US$23,02 di tahun lalu. Adapun pendapatan lain-lain perseroan tercatat US$11,94 juta, turun 10,94 persen dari US$13,41 juta.
Untungnya, beban bahan bakar Garuda Indonesia pada Januari-Februari 2016 tercatat turun 33,32 persen menjadi US$100,91 juta, dari US$151,33 juta di periode yang sama 2015.
Kendati demikian, beban sewa perseroan terpantau meningkat 19,12 persen menjadi US$145,99 juta pada dua bulan pertama 2016, dari US$122,56 juta pada periode yang sama 2015.
Namun, beban lain-lain Garuda Indonesia untungnya turun hingga 11,96 persen menjadi US$199,06 juta, dari US$100,41 juta. Hal itu membuat total beban operasional perseroan tercatat turun 10,8 persen menjadi US$445,96 juta, dari US$499,97 juta.
Sebelumnya Garuda Indonesia menambah penerbangan ke London dengan membuka penerbangan menuju Bandara Heathrow setelah sebelumnya melayani penerbangan ke ibu kota Inggris tersebut melalui Bandara Gatwick.
Langkah ini menjadi salah satu strategi maskapai pelat merah meningkatkan citra perusahaan di kancah internasional usai memutuskan tidak lagi mensponsori Liverpool FC ketika kontraknya habis pertengahan tahun ini.
“Heathrow merupakan Bandara tersibuk ke-6 di dunia. Dengan melayani penerbangan menuju bandara ini, diharapkan dapat memperluas konektivitas penumpang di pasar Eropa, khususnya Inggris melalui jaringan Skyteam,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo, belum lama ini.
Penerbangan Garuda dari Jakarta menuju London Heathrow akan dilayani melalui Singapura (transit), sementara dari London Heathrow menuju Jakarta akan dilayani secara non-stop dengan frekuensi sebanyak lima kali per minggu (setiap Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu). Garuda akan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER berkapasitas 314 penumpang.
(gir)