Jakarta, CNN Indonesia -- Saham-saham di Asia terkoreksi pada pembukaan perdagangan pekan ini terseret oleh kejatuhan harga minyak mentah. Hal ini terjadi setelah para produsen minyak dunia gagal membuat keputusan untuk mengatasi suplai minyak yang melimpah.
Sebelumnya, perwakilan dari 18 negara eksportir minyak berkumpul di ibukota Qatar, Doha guna menyepakati kemungkinan menahan produksi minyak mentah di level produksi Januari hingga Oktober 2016. Perjanjian itu pun berantakan setelah Arab Saudi menuntut Iran bergabung dalam kesepakatan tersebut. Sementara Iran, yang sejak awal tidak mengirim delegasinya, sudah menegaskan tidak akan mengikuti keputusan tersebut hingga pangsa pasarnya kembali seperti sebelum dikenakan sanksi embargo.
Reuters melaporkan, harga minyak mentah berjangka jenis Brent (LCOc1) anjlok sekitar 5,2 persen menjadi US$40,86, sedangkan harga minyak mentah Amerika Serikat (CLc1) turun sekitar 5,5 persen menjadi US$38,15.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengingat korelasi kuat antara harga minyak dan ekuitas, pasar Asia tidak tampak akan memiliki awal yang baik untuk minggu ini," ujar Angus Nicholson, analis pasar di IG di Melbourne.
Nicholson mengatakan harga komoditas tampaknya akan menarik turun harga ekuitas pada hari ini, di mana saham-saham bahan bangunan dan energi diprediksi akan menghadapi sesi perdagangan yang sulit.
"Kami akan sangat mungkin melihat spread kredit melebar lagi hari ini, karena harga minyak telah menjadi penggerak utama untuk yield kredit yang tinggi," tuturnya.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang langsung dibuka terkoreksi 0,6 persen pada awal perdagangan. Demikian pula dengan indeks S&P 500 e-mini futures SPc1 turun 0,6 persen.
Sementara bursa saham AS, Wall Street, pada akhir pekan lalu mengakhiri perdagangan dengan kerugian meskipun sejumlah indeks utama masih membukukan keuntungan selama sepekan.
Indeks saham Nikkei (N225) di Jepang turun 3,2 persen, karena para investor menimbang dampak dari gempa bumi dahsyat yang mengguncang Jepang bagian barat, Kyushu.
Gempa berkekuatan 7,3 skala richter mengguncang Jepang pada Sabtu (16/4) dini hari, yang merupakan gempa susulan pada Kamis sebelumnya. Gempa berpusat di prefektur Kumamoto di kawasan ini, merupakan pusat manufaktur penting.
Tak hanya nikkei, mayoritas bursa saham di Asia juga mengawali perdagangan dengan catatan buruk. Indeks saham Hang Seng di Hong Kong turun sebesar 0,92 persen, indeks KOSPI di Korea Selatan minus 0,44 persen, indeks Straits Times di Singapura terkoreksi 0,68 persen, dan indeks Shanghai Composite melemah 1,32 persen.
(ags)