Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch memberikan
rating AAA bagi PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II. Perseroan akan menerbitkan obligasi Rp2 triliun pada pertengahan tahun ini untuk mengembangkan sejumlah bandara yang dikelolanya.
“Pagi tadi kami dapat konfirmasi dari Pefindo dan Fitch, mereka memberikan
rating AAA bagi rencana obligasi kami,” kata Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi di Jakarta, Senin (25/4).
Budi menuturkan, perusahaannya perlu menerbitkan obligasi untuk mendanai kebutuhan investasi pengembangan bandara dalam lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dari tahun lalu sampai 2019, kami awalnya butuh Rp60 triliun untuk investasi bandara. Tetapi kemudian kebutuhan tersebut kami pangkas jadi Rp31 triliun. Karena AP II akan fokus investasi pada bisnis yang memang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan,” kata Budi.
Dari total kebutuhan Rp31 triliun tersebut, Budi menuturkan perusahaannya sudah mengantongi sekitar Rp10 triliun.
Rinciannya, Rp2 triliun dari dana penyertaan modal negara (PMN) yang diperoleh Desember 2015 lalu, kemudian Rp8 triliun dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), serta trio bank pelat merah yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI.
“Dari pinjaman bank kami sudah dapat Rp8 triliun dengan bunga single digit, 9,25 persen,” jelasnya.
Rating AAADirektur Keuangan AP II Andra Y. Agussalam menjelaskan, diberikannya rating AAA oleh Pefindo dan Fitch karena reputasi perusahaan yang stabil.
“Kami memiliki Ebitda 43 persen yang saya pikir itu seksi. Selain itu, penerbitan obligasi mayoritas untuk membangun Soekarno-Hatta yang memang bandara strategis bagi AP II. Bandara tersebut melayani 64 persen dari total penumpang yang dilayani 13 bandara kelolaan AP II,” jelas Andra.
Selain itu, dukungan yang diberikan pemerintah kepada AP II untuk mengembangkan Soekarno-Hatta juga menjadi pertimbangan diberikannya
rating AAA tersebut.
“Desember tahun lalu kami dapat PMN Rp2 triliun untuk membebaskan tanah untuk membangun
runway ketiga. Saat ini dari kebutuhan 200 hektare, kami sudah bebaskan 40 hektare dan targetnya tahun ini selesai semua dan tahun depan bisa mulai kita bangun runway yang uangnya sebagian dari penerbitan obligasi dan pinjaman bank,” jelas Andra.
(gen)